PALANGKA RAYA — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Gedung Asrama Haji Al Mabrur yang menjadi Embarkasi Antara Haji Palangka Raya.
Menag juga membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) yang digelar di Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya, Jumat (4/5) pekan tadi.
Menteri Agama mengapresiasi pembangunan gedung baru asrama haji se taraf hotel bintang tiga tersebut. Bangunan disesuaikan dengan hotel yang disewa Pemerintah Indonesia di Makkah dan Madinah.
“Harapannya agar jemaah haji terbiasa dengan penginapan yang akan ditempati selama menjalani prosesi ibadah haji. Dan kita terus meningkatkan sarana prasarana asrama haji, sehingga pelayanan terhadap jemaah haji lebih baik,” tegas Menteri Agama.
Gedung baru asrama haji tersebut dibangun dengan biaya sekitar Rp 40 miliar. Gedung revitalisasi asrama haji ini dapat menampung sedikitnya 185 jemaah.
"Ini akan memudahkan jemaah haji asal Kalteng. Karena Embarkasi Antara Palangka Raya ini sendiri pada tahun 2018 akan memberangkatkan 1.617 jemaah haji," tukasnya.
Selain gedung asrama haji, Menag juga meresmikan 19 gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan di Kalimantan Tengah. Menag berharap jajarannya dapat memberikan “ruh” agar keberadaan gedung baru ini bisa lebih bermanfaat bagi kemaslahatan umat beragama.
“Gedung baru dan sarana ini adalah bangunan fisik, benda mati. Semua benda mati sangat tergantung makhluk hidup yang memanfaatkannya. Kita ingin semua dimanfaatkan dengan baik,” ucap Menag.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalteng Masrawan berharap pembangunan asrama haji dapat diteruskan di tahun anggaran berikutnya. Menurutnya, jumlah gedung yang ada saat ini masih kurang.
“Harapan kami, ini mendapat dukungan dari Pak Menteri dan Pak Gubernur,” harapnya.
Usai meresmikan gedung baru asrama haji, Menag Lukman Hakim didampingi Gubernur Kalteng membuka secara resmi Rakernas PERGUNU di aula utama Asrama Haji Al Mabrur. Menag berharap agar rakernas menghasilkan keputusan yang dapat mensejahterakan guru dan melindungi guru.
"Kita berharap melalui rakernas PERGUNU, persoalan kesejahteraan guru dapat diatasi. Kemudian kriminalisasi terhadap guru tidak terjadi lagi," tandasnya. (arj/fm)