PALANGKA RAYA - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng H Masrawan berserta jajaran menggelar silaturahim dengan awak media. Kegiatan yang diberi nama "Ngobrol Bareng Jurnalis" tersebut membahas persoalan dan kebijakan Kementerian Agama.
Salah satu yang menarik dibahas ialah daftar mubaligh atau penceramah yang direkom Kementerian Agama. Pasalnya, pemetaan tersebut juga akan dilaksanakan daerah. Namun, 200 daftar penceramah yang dikeluarkan Menteri Agama teraebut akan terus berkembang.
"200 nama mubaligh muncul, tidak lain dan tidak buian kehendak ormas ormas zaman now. Lalu kemudian dikaitkan dengan wawasan kebangsaan, sehingga beberapa tokoh yang memberikan masukan agar didata yang memiliki wawasan kebangsaan dan menjaga keutuhan NKRI. Dan nanti tidak terhenti di 200 nama itu saja, ini akan terus didata," kata Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, H. Masrawan.
Ia menegaskan, Kemenag hanya mengakomodir keinginam ormas ormas yang ada. Hanya saja ada yang membawa hal tersebut ke ranah politik sehingga terjadi kegaduhan.
"Nanti juga akan didata tiap provinsi. Jadi kalau namanya tidak masuk jangan marah dulu, karena nanti di provinsi juga akan didata. Mubaligh yang didata iayalah mubaligh yang satu arah dengan kebangsaan," ujarnya.
Untuk menetaokan mubaligh yang satu arah dengan arah kebangsaan tersebut ada beberapa kriteria yang akan dileksi, yakni mempunyai ilmu agama, bisa mengamalkan apa yang diucapkan dengan baik dan berkomitmen menjaga kebangsaan yang tinggi. Dan trakhir ialag ulama ulama menjaga kebangsaan agar tetap harmonis demi tegaknya NKRI.
"Data itu bersifat dinamis dan bisa akan bertambah. Jadi tidak usah khawatir bagi ulama yang belum masuk daftar. Karena siapa saja ulama yang cinta Indonesia, cinta persatuan, cinta perdamaian akan terdata semua," tandasnya. (arj)