KUALA KURUN – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) gencar melakukan sosialisasi optimasi padi sawah menuju organik kepada para kelompok tani (poktan). Sejauh ini, sosialisasi tersebut telah dilakukan di dua kecamatan, yakni Rungan dan Tewah.
”Sosialisasi ini kita lakukan, agar nantinya para poktan secara perlahan dapat beralih untuk menanam padi organik di lahan mereka,” ucap Kepala DPKP Kabupaten Gumas Kardinal melalui Kabid Sarana dan Prasarana Warsinie kepada Radar Sampit, Kamis (30/5) pagi.
Padi organik tersebut, kata dia, menggunakan bahan organik yang dinilai cocok untuk lahan pertanian di daerah ini. Program tersebut merupakan yang pertama kali diBumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau. Penggunaannya pun juga berdampak bagi kesehatan masyarakat, dimana menghasilkan bahan makanan yang sehat.
”Dalam program tersebut, produk padi bisa kita hasilkan dengan cara budidaya organik, memanfaatkan pupuk, dan pestisida organik,” tuturnya,
Untuk penerapannya, lanjut dia, akan memanfaatkan lahan sawah dan ladang yang sudah tersedia. Seluruh poktan juga telah diminta untuk menggunakan bibit padi organik pada musim tanam (MT) Oktober Maret (Okmar) tahun 2018 ini.
”Yang menjadi keunggulan dari padi organik ini yakni menggunakan kesuburan alami dan didukung dengan pupuk kandang, serta pestisida dengan bahan-bahan yang sumbernya alami,” ujarnya.
Setelah melakukan sosialisasi bagi poktan di Kecamatan Rungan dan Tewah, tambah dia, DPKP setempat juga akan melakukan sosialisasi bagi poktan di Kecamatan Manuhing, Kurun, Mihing Raya, dan Sepang.
”Dalam waktu dekat, kita akan kembali melakukan sosialisasi serupa kepada poktan yang ada di kecamatan lain,” tandasnya. (arm/vin)