PALANGKA RAYA – Di tengah beban ekonomi masyarakat yang kian berat, PT Pertamina mengumumkan penaikan harga bahan bakar minyah (BBM) baru. BBM nonsubsidi mengalami peningkatan harga. Selisihnya cukup tinggi.
Dalam pengumumannya, Minggu (1/7), BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan beberapa jenis BBM lainnya dinyatakan naik.
Untuk wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, harga perliter Pertamax, kini menjadi Rp 9.700 perliter. Kenaikan yang cukup tinggi mengingat bulan sebelumnya harganya adalah Rp 9.100 atau naik Rp 600. Harga ini sama dengan Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Salah seorang masyarakat, Taufik, mengatakan, kenaikan BBM tersebut cukup membebani, karena saat ini kebutuhan bahan pokok sudah melonjak naik ditambah lagi dengan kenikan BBM.
"Sebenarnya cukup keberatan dengan kenaikan harga BBM, namun karena itu sudah menjdi kebutuhan mau gimana lagi, biasanya saya beli dengan Rp 20.000 sudah penuh, kina menjadi Rp 30.000," ucapnya saat dimintai tanggapannya, Senin (2/7).
Tak hanya Pertamax, BBM jenis Dexlite juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Di wilayah Kalimantan, kini dijual Rp 9.200 per liter, naik sampai Rp 950 dibanding bulan sebelumnya yang Rp 8.250 perliter.
Kenaikan juga terjadi di wilayah lainnya. Di Pulau Jawa dan Bali, Pertamax naik sebesar Rp 600 menjadi Rp 9.500 dari sebelumnya Rp 8.900 per liter.
Tidak berbeda dengan masyarakt lainnya, Riana, yang sehari-hari berjualan jamu dengan menggunkan kendaran bermotor, dirinya merasa berat dengan kenikan harga tersebut, sebab biaya operasionalnya tentu akan bertmbah.
”Biasanya saya hanya menyediakan Rp 50.000 untuk berjualan, namun kini pasti akan bertambah, bahkan sudah tentu bahan pokok akan melonjak juga dengan alasan kenaikan biaya transportasi," ucapnya.
Adapun harga BBM bersubsidi tak dinaikkan oleh Pertamina. Demikian juga harga Pertalite yang tetap di angka Rp 7.800 per liter dan solar nonsubsidi yang seharga Rp 7.700 per liter. (agf/vin)