PALANGKA RAYA – Seringnya lahan masyarakat di Kalteng dicaplok perusahaan dan menimbulkan konflik, membuat Sekda Kalimantan Tengah (Kalteng) Siun Jarias geram. Dia meminta perusahaan di Bumi Tambun Bungai merangkul masyarakat agar investasi bisa berjalan dengan lancar dan masyarakat ikut sejahtera.
”Yang kita dorong adalah kerja sama, sehingga kedatangan mereka (perusahaan, Red) bermanfaat bagi masyarakat. Perusahaan datang jangan datang untuk merampas dan merebut lahan masyarakat. Kalau datang untuk mengambil, habis tanah masyarakat lokal,” katanya.
Tanah masyarakat yang masuk pada program Dayak Misik, lanjutnya, tidak boleh diambil oleh perusahaan. Khusus untuk program Dayak Misik, perusahaan hanya boleh melakukan kerja sama dengan sistem bagi hasil. Tanah masih menjadi hak masyarakat. Perusahaan hanya menggunakan sebagai tempat membangun kemitraan dengan masyarakat lokal saja.
Catatan Radar Sampit, konflik antara perusahaan dengan masyarakat selama ini dipicu sengketa lahan. Sebagian besar warga protes kepada perusahaan karena lahannya dirampas secara paksa. Pemerintah sendiri seolah tak berdaya menyelesaikan konflik lahan yang kian menumpuk di seluruh wilayah Kalteng. (sho/ign)