PANGKALAN BUN- Beberapa desa di tiga kecamatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, rawan kekeringan. Air bersih sudah mulai sulit didapat.
Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda mengatakan, berdasarkan hasil pemetaan wilayah, daerah rawan kekeringan berada ditiga kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, dan Kotawaringin Lama. “Bahkan sejumlah sumur warga di tiga kecamatan tersebut juga sudah banyak yang mengalami kekeringan,”ujarnya, Minggu (26/8)
"Desa Bumiharjo Kecamatan Kumai sudah satu bulan lalu mengalami kekeringan. Sumur warga juga kering akibat kemarau. Bantuan air bersih juga kita berikan, " ujarnya.
Untuk Kecamatan Arut Selatan berada di Desa Natai Raya dan Natai Baru. Dua desa ini berada di daerah perbukitan yang berakibat pada keringnya sumur warga ketika kemarau melanda. Untuk sementara, masyarakat sekitar memanfaatkan air sungai yang berdekatan dengan desa mereka.
"Beruntung masih ada sungai yang bisa digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci. Sedangkan untuk kebutuhan air minum mengandalkan depo air minum," terangnya.
Masyarakat diminta melapor ke BPBD bila kesulitan mendapatkan air bersih. BPBD akan berkoordinasi dengan PDAM Tirta Arut untuk memasok keperluar air bersih yang dibutuhkan warga.
“ BIla lokasi masih memungkinkan dijangkau maka PDAM sudah siap turun. Namun bila berada di kawasan yang cukup sulit, maka kita akan berkoordinasi dnegan perusahaan swasta yang berada paling dekat dengan TKP,”jelasnya.
Selain rawan kekeringan, tiga kecamatan tersbeut juga rawan kebakaran hutan dan lahan. Sejumlah titik yang rawan yakni di Jalan Pangkalan Bun - Kumai, daerah pesisir Kumai, Kumai Seberang, Jalan Pangkalan- Kotawaringin Lama.
"Rata-rata daerah yang kering cepat terjadi kebakaran. BPBD bersama tim Satgas Karhutla juga terus memadamkan api di lokasi yang kebakaran. Karena setiap hari ada belasan titik api baru yang tersebar di tiga Kecamatan yang kekeringan," pungkas mantan Kadihub ini. (rin/sla)