PALANGKA RAYA - Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah terus dilakukan semua pihak. Salah satunya melibatkan peran aktif warga dibawah binaan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Dengan cara melakukan pedampingan masyarakat desa dan mengajari warga bagaimana mencegah kebakaran hutan dan lahan, sekaligus bisa membuka lahan tanpa melakukan pembakaran seperti cara tradisional yang bisa menimbulkan kebakaran.
CEO Perkebunan Sinar Mas Wilayah Kalimantan Tengah Utara, Willy Agung Adipradhana menjelaskan bahwa pengendalian dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan adalah tanggung jawab bersama.
“Dengan datangnya musim kemarau saat ini, potensi kebakaran hutan dan lahan menjadi semakin besar terutama di Kalimantan Tengah. Kita semua memiliki peranan penting dalam melakukan upaya pencegahan kebakaran. Bersama-sama kita harus melindungi dan menjaga tempat dimana kita tinggal, beraktivitas dan dimana keluarga kita bertumbuh,” ujar Willy kepada awak media
Sinar Mas Agribusiness and Food adalah perusahaan agro bisnis global dengan bisnis kelapa sawit terintegritas dari hulu hingga hilir dan memperluas cakupan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Peresmian progran DMPA tersebut dilakukan pada 20 September lalu sebagai upaya perusahaan untuk mencegah kebakaran hutan, kebun dan lahan (Karhutbunla) dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat setempat.
Dia menjelaskan berdasarkan Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) jumlah titik panas pada pertengahan Juli 2018 di Kalteng yang mencapai 838,sehingga Kalteng nomor dua provinsi terbanyak setelah Kalimantan Barat. Karena itu pihaknya tergerak membentuk DPMA.
"Kita bersama masyarakat dalam melakukan pelatihan pencegahan kebakaran lahan, kami siapkan peralatan maupun tim pelatihnya sehingga warga juga ikut serta dalam pencegahan kebakaran lahan," ujarnya.
Sebagai bagian dari persiapan perusahaan menghadapi puncak musim kemarau yang sangat rawan karhutbunla, pada bulan Juli 2018, Sinar Mas Agribusiness and Food telah melaksanakan pelatihan untuk 40 personil Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) Perusahaan untuk wilayah Kalimantan Tengah bersama Manggala Agni. Para personil KTD terlatih akan bekerjasama dengan perwakilan masyarakat desa yang akan mendapatkan pelatihan untuk melakukan deteksi dini dan upaya pertama dalam pencegahan kebakaran dengan bersama-sama mencegah kebakaran hutan di area setempat.
Bukan hanya itu, warga sekitar kebun juga diberikan pembinaan untuk menjaga ketahanan pangan sehingga membuka lahan pertanian dan tanaman lainnya untuk bisa menambah penghasilan dan warga.
”Kami berikan pelatihan dan bibit termasuk untuk pemasarannya untuk warga," ujarnya.
Sementara itu, secara terpisah Camat Batu Ampar, Syamsuddin Soebehan, mengharapkan, langkah kerja sama yang strategis untuk mencegah terjadinya kasus kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kalimantan Tengah.
"Ini juga menjadi momen kebangkitan masyarakat di kecamatan Batu Ampar untuk lebih mandiri melalui program PET yang menjadi dari program DMPA ke depannya," pungkasnya. (vin)