SAMPIT – Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kotim, Multazam mengatakan rencana mobil wifi keliling bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Sebab, internet yang dipancarkan hanya membuka situs edukasi tertentu dan memblokir secara otomatis konten yang berbau tidak mendidik.
Mobil wifi keliling, lanjut Multazam, dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan ”melek” teknologi berbasis pendidikan tak langsung. Target khalayak yang bakal dipenuhi adalah ruang terbuka untuk publik seperti Taman Kota dan areal lokasi wisata patung Ikon Ikan Jelawat.
”Untuk mengedukasi tentunya tujuannya. Kita akan letakkan di sekitar tujuh titik. Ini masih kita bahas. Tapi beberapa di antaranya adalah areal wisata Ikon Ikan Jelawat, dan Taman Kota Sampit,” ujarnya, Selasa (23/10).
Sementara itu, masyarakat yang berada di Taman Kota mengaku gembira dengan hal tersebut. Salah satunya adalah Hayati. Perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai PNS itu menyambut bahagia dengan adanya mobil wifi.
Sebab, kata dia, selain memudahkan mengakses informasi untuk masyarakat di mana saja, juga disediakan gratis oleh pemerintah. Oleh sebab itu, Hayati berharap agar diperluas cakupan wilayah yang didatangi oleh mobil wifi tersebut.
”Ya walaupun cuman untuk pendidikan kontennya, tapi saya rasa sangat membantu sekali. Kami harap, pemerintah juga mengadakan hal serupa di daerah-daerah atau pelosok, agar pembangunan merata,” ungkapnya.
Sebelumnya dilaporkan, sebanyak 13 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dinilai masih tertinggal. Desa itu tak memiliki jaringan internet. Pemkab Kotim berupaya agar akses internet juga bisa sampai ke desa tersebut.
”Saya sudah menerima informasi terbaru, masyarakat di desa-desa tertinggal teknologi, bakal bekerja sama dengan beberapa provider untuk membangun jaringan V-Sat,” ujar Multazam.
Jaringan V-Sat, lanjut dia, merupakan teknologi daring (online) nirkabel yang menyerupai sistem operasi pada mesin ATM. Teknologi itu memungkinkan setiap penggunaannya mengakses sebuah informasi tanpa perlu melalukan sambungan internet. (ron)