SAMPIT - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur, Suparmadi meminta semua peserta didik agar mencintai tulisan sebagai upaya penyebaran budaya cinta literasi. Dirinya juga meminta seluruh stakeholder memberikan contoh yang baik dalam mengembangkan minat baca di Bumi Habaring Hurung.
Suparmadi menilai, budaya cinta baca di Kotim masih minim, meski dirasa naik setelah ada gerakan literasi. Untuk itu, perlu ditunjang dengan kegemaran menulis dalam berbagai hal.
"Dulu setiap orang suka menulis. Baik melalui catatan di buku harian, maupun di media massa dengan memanfaatkan kolom opini. Saya rasa, itu harus ditumbuhkembangkan lagi," ujarnya, Kamis (1/11).
Data nasional yang diberikan Suparmadi menunjukkan, bahwa rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu, dengan durasi waktu membaca per hari rata-rata 30-59 menit. Sedangkan, jumlah buku yang ditamatkan per tahun rata-rata hanya 5-9 buku.
Indonesia juga menempati urutan ke-60 dari total 61 negara, atau dengan kata lain minat baca masyarakat Indonesia disebut-sebut hanya sebesar 0,01 persen atau satu berbanding sepuluh ribu. Ironinya, angka ini berbanding terbalik dengan jumlah pengguna internet yang mencapai separuh dari total populasi penduduk Indonesia atau sekitar Rp 132,7 juta.
"Untuk itulah kita masih punya banyak pekerjaan rumah untuk masyarakat. Sebab, hoax itu berawal dari tidak mau melakukan riset. Tidak mau membaca refrensi terpercaya, ujung-ujungnya kecintaan menulis untuk menyikapi hal itu, sangat kurang," pungkas Suparmadi. (ron/gus)