SAMPIT— Pengerukan parit di beberapa titik yang merupakan dataran rendah, dan rawan terendam banjir terus dilakukan. Terlebih di daerah yang airnya menggenangi jalan raya, sehingga mengganggu arus lalu lintas, seperti halnya di Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 4, Sampit.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Machmoer menjelaskan, titik rawan banjir cukup banyak. Upaya pengerukan drainase di kawasan rendah tersebut juga terus dilakukan, sehingga air hujan yang akan terbuang menuju sungai tidak terhalang sampah, rumput, dan endapan lumpur.
“Upaya pembersihan yang dilakukan juga untuk membersihkan endapan di dalam parit dan drainase, sehingga air hujan dapat mengalir ke sungai tidak tergenang di jalan atau di pinggir jalan,” jelas Machmoer, Senin (19/11).
Di ruas Jalan Jenderal Sudirman, dekat Islamic Center, memang ada satu titik dataran rendah. Hujan yang tidak seberapa lebat juga dapat menggenangi jalan.
“Normalisasi sungai, pembersihan drainase dan parit di dalam kota, memang harus terus dilakukan jika ingin dalam kota bebas banjir, dan masyarakat harus memahami hal ini dan turut menjaga kebersihan aliran air di sekitar tempat tinggal mereka,” ujarnya.
Salah seorang warga di sekitar kawasan Islamic Center menyatakan, setelah ada pembersihan dan pelabaran parit, genangan air tidak separah tahun lalu. Saat ini memang air tergenang saat hujan deras, namun cepat surut.
“Bahkan sekarang terus hujan, namun airnya tidak menggenang parah di jalan. Upaya pembersihan parit untuk melancarkan air juga terus dilakukan oleh petugas,” pungkasnya. (dc/yit)