PALANGKA RAYA– Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalteng memberikan sejumlah catatan terhadap terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian, mulai dari pendamping haji, kesehatan jamaah, dan barang bawaan. Pasalnya, tidak sedikit yang membawa barang berlebih dan tidak sesuai ketentuan. Ada juga barang jamaah yang tertukar.
”Kuota jamaah haji tahun ini 1.630 orang, sudah dilaksanakan sejak 31 Juli lalu. Secara umum, penyelenggaraan berjalan dengan baik, meski ada dua jamaah yang wafat. Secara keseluruhan, untuk penyelenggaraan tahun depan akan ditingkatkan lagi,” kata Kepala Biro Kesra Setda Kalteng Syahrudin dalam Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji se-Kalteng, Senin (26/11).
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Kalteng Masrawan mengatakan, pihaknya bersama Pemprov Kalteng dan pihak terkait lainnya menyiapkan berbagai langkah untuk pelaksanaan ibadah haji tahun depan, khususnya untuk menghindari salah kirim barang jamaah.
”Memang, dari ribuan jamaah haji yang tertukar (barang, Red) tidak sampai belasan, mungkin satu atau dua saja. Namun, ini menjadi bahan evaluasi agar bagaimana untuk tahun 2019 bisa terlaksana lebih baik,” katanya.
Untuk pelaksanaan tahun depan, lanjutnya, diyakini akan lebih baik, mengingat sejumlah program pemerintah yang secara tidak langsung berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji. Di antaranya, program peningkatan Bandara Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya, yang diharapkan mampu menjadi embarkasi haji.
”Keinginan pemerintah itu kan seiring pengembangan terminal baru, akan memberi dampak luas, tidak hanya dari segi ekonominya, tapi untuk keberangkatan jamaah haji,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, secara nasional, nilai kerja pemberangkatan jamaah haji di Kalteng ada pada angka 87,21 persen. Meksi angka tersebut sudah sangat baik, Masrawan menegaskan, sejumlah peningkatan terus dilakukan bersama dengan pemerintah.
Disinggung mengenai kuota jamaah haji tahun depan, dia menyebutkan, belum ada penambahan. Kendati demikian, yang menjadi perhatian bukan soal penambahan kouta, namun bagaimana pelayanan dari berbagai segi harus lebih baik.
”Pemerintah juga ada keinginan untuk meningkatkan asrama haji yang ada sekarang. Mungkin ada beberapa bangunan yang akan dibuatkan, tentu ini akan memberi pelayanan dan peningkatan ke depan,” tandasnya. (sho/ign)