PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus melakukan langkah dalam mewujudkan pembangunan responsif gender pada seluruh wilayah di Kalteng. Hal ini karena potensi peran perampuan dianggap besar. Apabila terus diberi kesempatan, akan berdampak bagi akselerasi pembangunan di Kalteng.
Di Kalteng, seluruh kabupaten dan kota sudah memperhatikan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan, khususnya dalam pengarusutamaan gender. Hal ini cukup lebih baik dari beberapa tahun lalu, di mana semua daerah seakan tidak memperhatikan pembangunan di bidang perempuan dan anak.
”Saya mendapat laporan, tiap kabupaten dan kota sudah aktif merespons ini secara nasional. Saya menyambut baik hal ini, terlebih karena semua daerah sudah mengikuti penilaian responsif gender,” katanya pada Puncak Peringatan Hari Ibu ke-90 Tingkat Kalteng, Kamis (13/12).
Dengan mengikuti penilaian responsif gender ini, lanjutnya, kabupaten dan kota bisa mengukur kekurangan programnya yang berkenaan dengan pengarusutamaan gender. Pemprov Kalteng memberikan penghargaan berupa piala dan piagam kepada lima kabupaten yang dinilai dalam menjalankan program tersebut.
Lima Kabupaten tersebut, yakni tertinggi pertama Kotawaringin Barat, disusul Murung Raya, Kapuas, Katingan, dan Sukamara. Diharapkan kabupaten yang mendapat penghargaan di tingkat provinsi bisa mendapatkan penghargaan di tingkat nasional.
”Namun, di satu sisi saya menekankan agar yang dilihat tidak hanya penghargaan. Akan tetapi, yang menjadi tolok ukur itu bagaimana pemerintah melihat pembangunan ini dari kesejahteraan, khususnya perempuan dan anak,” tuturnya.
Sugianto mengharapkan peran perempuan dalam pembangunan terus ditingkatkan. Dia telah memberi petunjuk kepada seluruh perangkat daerah agar membuat terobosan nyata untuk meningkatkan peran nyata perempuan.
Tak hanya dari segi keterlibatan dalam pembangunan, namun seluruh kegiatan yang dilaksanakan perempuan harus didukung pemerintah. Contohnya, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kebanyakan digeluti ibu-ibu harus didukung, khususnya dari sisi anggaran.
”Ini semua sebagai bentuk kepedulian pemerintah, karena apa pun itu kami ingin peran perempuan semakin besar di Kalteng. Tidak hanya dalam pembangunan, namun di semua bidang,” pungkasnya. (sho/ign)