PALANGKA RAYA – Dua festival budaya yang dilaksanakan di Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 2019, masuk dalam kalender Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Keduanya yakni, Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) pada 18-24 Mei dan Festival Babukung pada 17 Juli 2019. Keduanya resmi masuk dalam daftar 100 Calendar of Events 2019 yang baru saja dirilis Kemenpar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Guntur Talajan menyebutkan, dua festival tersebut dinilai salah satu atraksi wisata terbaik yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal inilah yang membuat Kemenper memasukan kedua festival tersebut dalam 100 Calendar of Events 2019.
“Dari 100 festival budaya dan kegiatan kebudayaan di Indonesia, Kalteng masuk dua festival dalam kelender Kemenpar. Tentu ini menjadi angin segar bagi kita, karena dengan ini sudah berarti akan ada promosi skala nasional,” katanya kemarin.
Guntur menyebutkan, dua festival ini punya daya tarik tersendiri karena menonjolkan kebudayaan dan tradisi daerah yang akan menarik minat kunjungan wisatawan ke provinsi ini, terlebih kedua festival tersebut sudah dilakukan pemerintah secara berkelanjutan dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya.
“Pemerintah tidak hanya memikirkan bagaimana agenda ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun di satu sisi bagaimana bisa menarik kunjungan wisatawan, baik lokal dan mancenegara,” imbuhnya.
Dipaparkannya, Pemprov Kalteng bersama pemerintah kabupaten dan kota, telah melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan pembangunan wisata di provinsi ini, baik itu dari sisi wisata budaya, alam dan wisata bahari yang dinilai tidak kalah dengan provinsi lain.
Guntur mengakui memang anggaran untuk bidang pariwasata ini tidak terlalu besar, namun dari sisi kebutuhan sudah bisa dikatakan cukup untuk mendukung berbagai kegiatan wisata. Maka dari itu, dia mengharapkan dengan masuknya dua agenda tersebut di kalender Kemenpar, akan berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatan dibandingkan sebelumnya.
“Ini bisa masuk kalender Kemenpar karena sudah rutin dilaksanakan tiap tahun. Artinya ada peran dan kepedulian pemerintah terhadap festival budaya di Kalteng,”tandasnya. (sho/gus)