PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Pemerintah Kota Palangka Raya, telah menggagas sejumlah kegiatan untuk memeriahkan akhir tahun 2018, yang akan dilaksanakan besok malam (31/12). Sejumlah rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan maksud mempererat rasa kebangsaan dan kebersamaan.
Asisten II Setda Kalteng Nurul Edy menyebutkan, selain dihibur oleh band dan artis ibu kota, perayaan tutup tahun kali ini akan diisi dengan penguatan kebangsaan, kegiatan budaya hingga doa bersama lintas agama. Bahkan, ucapnya, dalam kegiatan tersebut akan ditampilkan tari-tarian lintas etnis yang ada di Kalteng.
“Nanti juga akan ada doa dari lima agama. Intinya kita ingin menyambut tahun baru melalui kegiatan yang labih baik. Memang ada hiburan, namun itu bukan untuk hura-hura, tapi lebih kepada memperkuat rasa kebersamaan kita,” katanya, Sabtu (29/12)
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak untuk berhura-hura. Pemerintah menyadari banyak masyarakat di luar sana yang sedang terdampak bencana alam. Maka dari itu, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan doa bersama yang tujuannya tidak hanya mendoakan Kalteng agar lebih baik, melainkan mendoakan daerah yang tertimpa bencana.
“Kita sadar ada daerah yang baru kena bencana gempa bumi dan stunami, maka dari itu saat menyambut tahun baru, akan ada doa bersama untuk mereka,” bebernya.
Sementara itu, Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng yang terlibat dalam kegiatan ini memastikan sudah siap dengan melibatkan semua unsur masyarakat, etnis dan agama. Melalui kegiatan tutup tahun ini, akan dimanfaatkan DAD Kalteng untuk menampilkan keragaman yang ada di provinsi ini.
“Penampilan tradisi dari etnis Jawa, Aceh, Sumatra dan lainnya akan memeriahkan tutup tahun nanti. Kita ajak semua masyarakat, semua tokoh dan pemuka agama untuk bersama-sama memperkuat persatuan,” kata Sekretaris DAD Kalteng Thoseng TT Asang.
Selain ikut memeriahkan kegiatan tutup tahun, DAD Kalteng juga akan melaksanakan ritual Mapas Lewu yang rutin dilakukan tiap akhir tahun oleh para pemanggku agama dan adat di provinsi ini. Melalui ritual ini, berbagai aktivitas di provinsi ini, baik yang dilakukan pemerintah dan masyatakat bisa lebih baik.
“Kalau untuk Mapas Lewu sendiri, kegiatannya akan dimulai besok (hari ini). Namun untuk puncaknya akan dimulai pada 31 Desember nanti. Jadi untuk ritual ini nanti dipegang oleh tokoh yang beragama Hindu Kaharingan, mereka yang tahu prosesnya,” bebernya. (sho/oes)