PALANGKA RAYA – Sejumlah pedagang buah dadakan di Kota Palangka Raya masih membandel, terutama di sepanjang Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, tepatnya di depan Museum dan Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya. Mereka tetap berjualan di lokasi yang harusnya bebas dari pedagang kaki lima itu (PKL).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palangka Raya Benhur mengatakan, pihaknya sudah memberikan imbauan dan sosialisasi secara lisan kepada PKL. Mereka sudah menyatakan bersedia pindah, namun ternyata masih menggelar dagangannya di lokasi tersebut.
”Hari ini kami sudah lakukan pemasangan Pol PP line. Jangan ada lagi yang berjualan di sana. Kalau masih ada yang berani berjualan dan menerobos itu, jangan salahkan kami saat ditertibkan paksa,” kata Benhur, Rabu (16/1).
Benhur menuturkan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada PKL tersebut sejak tahun lalu agar tidak berjualan di lokasi tersebut. Namun, nyatanya sampai saat ini PKL dadakan tersebut masih saja membandel.
”Dari tahun 2018, kami sudah mengimbau untuk tidak berjualan di depan Museum atau Dinas Pariwisata Kota. Mereka sudah disedikan tempat di Jalan Yosudarso ujung. Dinas Perumahan dan Permukiman Kota sudah menyediakan lokasinya, bahkan sarana penunjang seperti lampu agar lebih bagus dan tertata,” ujarnya.
Dia menjelaskan, PKL yang membandel ada di wilayah Jalan Tjilik Riwut, Imam Bonjol, dan Jalan Diponegoro. ”Sementara ini kami fokus ke wilayah Jalan Tjilik Riwut dulu. Lokasi itu dikeluhkan masyarakat karena parkir pengunjungnya yang sembarangan, bahkan mempersempit jalan utama, sehingga kami fokuskan di situ dulu, meskipun sosialisasi di lokasi lain tetap dilaukan,” tandas Benhur. (agf/ign)