PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengapresiasi pencapaian royalti dari sektor pertambangan pada 2018, yang mencapai Rp 2 triliun lebih.
Meski tidak sepenuhnya masuk ke kas daerah, namun bagi hasil dari royalti tersebut akan dioptimalkan untuk pelaksanaan sejumlah kegiatan. Bagi hasil dari pencapaian royalti tersebut terbilang cukup besar.
Sugianto menegaskan, pemerintah akan mengarahkan anggaran tersebut untuk peningkatan pembangunan infrastruktur di provinsi ini, khususnya di wilayah strategis ekonomi.
“Pemerintah tetap fokusnya pada infrastruktur dengan memperkuat pendanaan, baik itu yang bersumber dari anggaran daerah dan ditambah lagi bagi hasil dari pusat. Baik itu jalan provinsi, kabupaten dan kota, masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi,” katanya kemarin.
Selain infrastruktur, pendidikan juga menjadi sasaran peningkatan pemerintah seiring meningkatkan anggaran dari bagi hasil. Di satu sisi pemerataan sektor pendidikan memang sudah cukup bagus, namun di sisi lain masih perlu peningkatan dari segi sarana dan prasarananya.
Peningkatan tersebut tidak hanya menyasar akses pendidikan dasar, melainkan juga pendidikan di perguruan tinggi. Sarana dan prasarana perguruan tinggi di provinsi ini juga akan ditingkatkan agar ke depan tidak ada lagi putra-putri Kalteng yang menempuh pendidikan di provinsi lain.
“Kita akan bantu dana, seperti UPR yang ada di Palangka Raya. Tapi membantu dana inikan tidak bisa seketika, ini hasil dari kerja keras semuanya, terutama dalam menggali sumber pendapatan yang nantinya bisa kita gunakan,” ucapnya.
Sugianto menyebutkan, jika melihat secara keseluruhan masih banyak sektor yang perlu diperhatikan, tidak hanya infrastruktur dan pendidikan. Namun dengan keterbatasan anggaran, pemerintah terpaksa harus melihat yang paling prioritas untuk ditangani. Dengan adanya peningkatan dari sumber pendaptan lain, diharapkan bisa memacu peningkatan di sektor prioritas.
“Kalau infrastruktur, pemerintah ingin tidak ada lagi keterisolasian. Kemudian di pendidikan, tidak ada lagi yang kuliah di luar Kalteng, biar dekat sama orang tuanya. Inilah yang perlahan ditingkatkan pemerintah,” pungkasnya. (sho/fm)