PALANGKA RAYA – Setelah melaluiperjalanan panjang sejak tahun 2003 lalu. akhirnya Ikatan Cedikiawan Dayak Nasional terbentuk. Deklarasi terbentuknya ICDN di Hotel Swissbell hotel Palangka Raya Raya, Sabtu (19/1) tersebut dihadiri seluruh perwakilan ICDN Se-Kalimantan.
Ketua Sementara ICDN Kalimantan, Willy M Yosep mengatakan terbentuknya ICDN itu melalui perjalanan yang cukup Panjang, sebab tidak mudah menyatukan Cedikiawan Dayak Se Indonesia. Menuruntnya hal ini menjadi sangat luar biasa untuk masyarakat Dayak dan bangsa Indonesia.
”Kami baru saja melakukan deklasari ICDN, dan di sini kami sepakat membuat satu ikatan rumah besar atau Huma Betang untuk berkumpulnya para cedikiawan melakukan sesuatu dan menyumbangkan pikiran positifnya untuk tanah Dayak dan membangun bangsa Indonesia,” paparnya, usai kegiatan.
Sementara untuk program apa yang dilakukan pihakanya ke depan, menurut Willy tentunya memerlukan waktu untuk menyusun segala sesuatunya. Seperti program lima tahun ke depan dan perlu melakukan Musyawarah Tingkat Nasional (Munas).
”Di sini kami membentuk organisasi murni dan bukan politik, tetapi kami disini hadir untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak yang tersebar di eluruh provinsi di Kalimantan. Bahkan Dayak di seluruh Indonesia dan masyarakat umum yang ada di tanah borneo,” beber mantan Bupati Murung Raya ini.
Dalam organisasinya lanjut Willy, ICDN akn berkomitmen mementingkan masyarakat banyak, salah satunya dengan cara tajam ketas untuk bisa menyampaiakan masukan positif sesuai bidangnya. Sehingga kebijakan yang tidak berdampak atau tidak berkepihakan baik bagi masyarakat dayak akan dievaluasi.
”Kami disini berkomitmen meningkatkan pendidikan, karena kami dihasilkan dari pendidikan yang baik. Bahkan dengan pendidikan yang baik pula, tentu seperti kemiskinan, ketertinggalan dan keterisoliran bisa teratasi. Intinya kami siap bersama komponen lain bangsa ini untuk membangun bumi Dayak dan NKRI,” imbuh Willy.
Sementara itu, anggota Komisi XI DPR RI, yang menjadi salah satunya anggota ICDN, Ir Mechael Jeno MM, mengatakan dirinya akan meleburkan diri dalam kontek Dayak keseluruhan, karena Dayak akan besar bila ada diman-mana.
”Kita ingin Dayak juga menjadi kelompok yang tidak menutup diri, melainkan terbuka dengan yang lain selama itu tidak bertentangan dengan Dayak. Intinya ke depan Dayak bisa berdiri sama tinggi dengan suku bangsa lainnya,” tukasnya.
Ditambahkannya, yang terpenting masyarakat Dayak bisa berada di dalam pengambil keputusan. Karena pemerintah sudah menyediakan pemilu, maka dari itu putra putri Dayak bisa ikut dan tergabung dalam pengambil keputusan.
”Misalkan masyarakat Dayak bisa berpartisipasi pada bulan April mendatang, sehingga ada orang Dayak yang masuk dalam pengambil keputusan. Karena dengan akses politik, kita bisa masuk dalam pengambil kebijakan negara, sehingga kesejahteraan masyarakat banyak akan terpenuhi,” pungkas Mechael Jeno. (agf/gus)