MUARA TEWEH – Puluhan karyawan PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK) kembali mendatangi kantor DPRD Kabupaten Barito Utara (Batara), Kamis (7/2). Kedatangan mereka untuk mengetahui isi surat yang disampaikan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut ke DPRD Batara mengenai kejelasan terkait pembayaran gaji mereka yang tertunggak.
Sesuai isi poin kesimpulan rapat dewan pada 31 Januari 2019, perusahaan memberikan jawaban secara tertulis, sedianya paling lambat 7 Febuari 2019 kepada DPRD Batara dan dinas terkait.
Seorang karyawan panen PT BAK berinisial K mengatakan, pihaknya benar-benar kesulitan ekonomi. Bahkan, untuk bertahan hidup terpaksa memakan buah-buahan atau ada bantuan dari orang lain.
”Sekarang kita untuk makan saja sulit. Kalau terus tergantung seperti ini, kasihan karyawan,” katanya.
Upaya para karyawan PT BAK ini memperoleh kejelasan dari anggota DPRD Batara tidak membuahkan hasil. Sebab, para anggota DPRD Batara saat itu tidak berada di tempat. ”Hari ini semua anggota sesuai jadwal sedang melakukan kunker dalam daerah. Mereka sudah dijadwalkan pada 19 Februari RDP dengan manajemen perusahaan dan pihak karyawan,” kata Ketua DPRD Batara Set Enus Y Mebas.
Lantaran tidak berhasil bertemu anggota dewan, karyawan perusahaan mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM (Disnakertranskop UKM). Mereka mempertanyakan surat dari PT BAK. Namun, berdasarkan keterangan seorang pegawai, belum ada surat dari PT BAK yang mereka terima. (viv/ign)