PALANGKA RAYA – Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo saat menyebut keberadaan anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalteng tidak mengganggu. Menurutnya, mereka merupakan saudara sebangsa sendiri dan di sini (Kalteng) tidak mengganggu.
“Tidak menggangu kan, mereka sudah sadar,” tuturnya saat ditanya bagaimana TNI menilai eks Gafatar apakah ancaman bagi negara dan TNI, Gatot dengan tegas mengatakan namanya orang salah dan sudah sadar masa dicap sebagai pengikut lagi. Apalagi, terangnya, Penjabat (Pj) Gubernur Kalteng sudah menyebut akan dilakukan pembinaan terhadap eks Gafatar di Kalteng.
Kata Gatot, tentunya pemerintah daerah sudah menghitung semuanya, sehingga disini peran media menyuarakan agar perlu antispaisi dan perlu pembinaan. “Saya pikir masyarakat sudah paham,” ucapnya, Senin (25/1).
Sementara itu, kedatangan Panglima TNI dan jajarannya tersebut ke Palangka Raya kemarin, selain merupakan kunjungan kerja, juga melihat secara langsung kesiapan TNI. Baik mengamankan, membantu dan melancarkan pelaksanaan Pilkada Kalteng 2016.
Rombongan meluncur dari bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, usai mendarat menggunakan pesawat Herkules, Senin (25/1) siang. Gatot didampingi Mayjen TNI Ibnu Darmawan, Mayjen TNI Kustanto, Mayjen TNI Wiarto, Mayjen TNI Fahri Wansinton.
Gatot Nurmantyo pada awak media mengatakan, terdapat 296 pemilihan kepala daerah di seluruh Indoensia, yang sudah dilaksankan sebanyak 264. Pesta demokrasi tersebut berjalan dengan aman, lancar dan TNI netral.
“Saat ini yang menjadi fokus dan perhatian pilkada di Kalimantan Tengah. Terlebih dari pasangan calon (Paslon) nomor satu dan dua sudah ada indikasi perusakan, pemukulan dan hal lainnya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, bahwa TNI netral dan akan bertindak tegas bilamana terdapat oknum warga yang membuat keributan. Ia mengingatkan kepada prajurit TNI bahwa sikap netral menjadi nomor satu dan berjanji akan bertindak tegas kepada prajurit bila tidak menjaga kenetralan tersebut.
“Saya tahu ada yang saudaranya, temannya, keponakannya dan neneknya memilih pasangan nomor satu dan dua, hal itu manusiawi. Tapi sama-sama jaga daerah ini. Pada prajurit sampaikan kepada saudaramu bahwa prajurit TNI harus netral,” tegasnya lagi.
Gatot juga menegaskan, saat ini terdapat dua kelompok terbelah dua hingga TNI dan Polri harus netral, karena bila terjadi konfilik institusi ini bisa diakui karena tidak berat sebelah. “Jangn kekiri dan kenan, itu intruksi yang saya sampaikan,” tuturnya.
Kata Gatot, prajurit TNI harus mampu melaksanakan tugas. Karena kalau panglima TNI sudah datang dan menyampaikan perintah kepada prajurit, dan prajurit melanggar perintah tentu ada sanksi dan resikonya. “Resikonya jalur hukum, kita periksa dan memberikan keputusan dan bagi prajurit melanggar pasti ada hukuman tambahan,” katanya. Ia mengatakan, situasi Kalteng tenang dan ia berpikir di Kalteng masyarakat cerdas. Walau insiden–insiden kecil-kecil ada terjadi.
“Saya pikir itu hanya emosi dan masyarakat mampu berdemokrasi dan ini adalah pesta rakyat, kita harus gembira. Tapi catat, saya menyiapkan pasukan yang lain dan siap saat diperlukan untuk diterbangkan ke Kalteng,” tegas jenderal bintang empat itu.
Dirinya juga menambahkan, kedatangan dirinya ke Palangka Raya juga mengucapkan selamat Natal bagi prajurit-prajurit yang beragama nasrani dan mengucapkan selamat tahun baru. Ia mengucapkan terima kasih pula kepada keluarganya yang selama ini mampu melaksanakan tugas.
“Pascakebakaran hutan dan lahan prajurit bersama Persit memberikan bantuan susu, kepada anak-anak supaya cepat sembuh kesehatannya pasca terpapar asap, ” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalteng AKBP Pambudi Rahayu menerangkan saat ini jajaran kepolisian terus memperketat pengawasan dan penjagaan di seluruh Kalteng. Terlebih pasca insiden pemukulan dan pengurusan terjadi di Pangkalan Bun dan Lamandau.
Dikatakannya pula, sebagai langkah pencegahan, kapolda Kalteng telah memerintahkan jajaran untuk lebih aktif dan memastikan pergerakan massa sehingga tidak terjadi insiden yang tak diinginkan.
“Kami proses tindakan di Lamandau dan Pangkalan Bun, kami juga ketatkan pengamanan, saya berharap masyarakat jangan terpancing emosi dan provokasi. Kalau mengganggu Kamtibmas ya ditindak sesuai prosedur, seperti di kabupaten tersebut bisa dikenakan pidana,” pungkasnya. (daq/vin/gus)