PALANGKA RAYA – Sarana olahraga indoor di Jalan Tjilik Riwut Km 5 selama ini ternyata tidak terawat. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi D DPRD Kalteng dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Anggota Komisi D DPRD Kalteng Jimin mengatakan, sarana olahraga indoor tersebut bagaikan monumen olahraha yang belum dapat digunakan untuk pengembangan olahraga di Kalteng. Padahal, anggaran yang digelontorkan dulunya sangat besar.
”Janganlah indoor yang di km 5 itu dijadikan monumen, hanya karena itu dibangun Gubernur Kalteng sebelumnya. Kami sering ke situ dan sangat tidak terawat," tegas Jimin, kemarin (19/2).
Menurutnya, indoor tersebut sangat penting untuk menunjang kemajuan olahraga Kalteng. Namun, Pemprov Kalteng hanya fokus pada stadion Tuah Pahoe dan seolah melupakan indoor tersebut.
”Melalui RDP ini, kami ingin indoor juga diperhatikan. Jangan sampai diabaikan dan dihentikan pembangunannya. Saya melihat Pemprov Kalteng hanya fokus pada Stadion Tuah Pahoe. Kami minta keduanya diperhatikan. Dengan begitu, kita memiliki stadion yang bagus dan sarana olahraga yang bagu juga," katanya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas PUPR Kalteng Shalahuddin menegaskan, pembangunan indoor tersebut memerlukan anggaran besar, yakni sekitar Rp 17 miliar lebih. Untuk melanjutkan pembangunannya, Pemprov Kalteng melalui Dinas PUPR menggelontorkan dana Rp 5 miliar.
”Sementara Rp 5 M dulu. Nanti ke depan akan kami anggarkan lagi. Sebab, anggaran keseluruhan hingga finishing sekitar Rp 17 M lagi," ucapnya.
Menurutnya, PUPR hanya menggangarkan dana untuk pembangunan fisik, sementara pengelolaan berada pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalteng. "Memang, listrik belum ada dan beberapa perlu perbaikan. Mungkin dengan dana Rp 5 M nantinya bisa digunakan untuk hal tersebut," pungkasnya. (arj/ign)