SAMPIT –Jembatan pengubung antardesa di Kecamatan Kota Besi masih banyak kondisinya yang memprihatinkan. Bahkan ada beberapa jembatan yang sulit dilalui truk-truk besar.
Hal tersebut diungkapkan Camat Kota Besi Ninuk Muji Rahayu saat memaparkan usulan musrenbang kecamatan dalam kegiatan Forum Gabungan Perangkat Daerah yang dilaksanakan di Bappeda Kotim, Kamis (28/2) kemarin.
Ninuk mengatakan ada banyak usulan yang disampaikan pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kecamatan salah satunya yang berkaitan dengan kelompok kerja (pokja) bidang sarana dan prasarana dengan jumlah sebanyak 134 kegiatan yang sebagian besar merupakan usulan kegiatan peningkatan jalan dan perbaikan jembatan.
Dari 134 kegiatan ini ada 8 kegiatan yang menjadi prioritas yakni jembatan Sungai Paku yang berada di Jalan Tengkuh Gembo, Desa Kota Besi Hulu, Jembatan Kandan II yang berada di Desa Kandan, Jembatan yang berada di dekat sungai Baguci, usulan pembangunan Jembatan penyebarangan yang menghubungkan Desa Palangan dengan Desa Hanjalipan.
Di antara usulan jembatan saat ini seluruhnya kondisinya berkonstruksi kayu dan sangat memprihatinkan serta sulit dilalui truk-truk besar padahal masyarakat di Kecamatan Kota Besi sebagian besar merupakan penghasil rotan dan penghasil buah naga yang harus mengangkut hasil buminya menggunakan truk.
“Masih banyak jembatan yang sangat perlu dibangun dengan jembatan yang lebih kokoh lagi berupa beton karena saat ini beberapa jembatan masih menggunakan kayu dan sulit dilalui truk bahkan ada yang masih menggunakan kayu galam dan sangat rawan dilalui jika terjadi musim hujan,” kata Ninuk.
Menurutnya, pembangunan jembatan sangat penting karena jembatan merupakan jalan penghubung antardesa dan sebagai tolak ukur kemajuan daerah. Seperti misalnya jembatan yang berada di sungai Baguci yang searah dengan Desa Kandan merupakan jembatan yang menghubungkan Desa Camba dan Desa Soren.
“Selama ini kerusakan jembatan sudah beberapa kali ditambal melalui swadaya masyarakat agar jembatan tetap bisa dilalui, kami berharap agar jembatan dapat segera diganti dengan beton,” ujarnya.
Di samping itu, masih ada lagi beberapa usulan yang menjadi prioritas di antaranya perbaikan jalan di Jalan Iskandar yang berada di Desa Kota Besi Hilir, Jalan Diponegoro, dan Jalan Camba- Kandan. Di antara usulan perbaikan jalan ini ada beberapa jalan yang sudah masuk dalam kegiatan perencanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kotim.
“Untuk Jalan Camba Kandan ini seperti yang sudah disampaikan dari perwakilan Dinas PUPR sudah masuk dalam kegiatan perencaaan mereka. Mudah-mudahan kegiatan yang sudah masuk perencanaan PUPR bisa segera terealisasi karena pembangunan infrastrutur jalan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk membangun kemajuan daerah khususnya pedesaan,” tandasnya. (hgn/oes)