PALANGKA RAYA – Kerusakan Jalan Manjuhan yang tak kunjung diperbaiki Pemerintah Kota Palangka Raya, membuat warga setempat bergerak melakukan aksi protes. Mereka menutup jalan. Selain itu, menanam 20 pohon pisang di badan jalan serta menulis berbagai sindiran yang dipasang di plang nama jalan.
Aksi itu seketika viral di media sosial. Dalam foto yang beredar di Facebook, salah satu tulisan sindiran itu, Jalan Manjuhan ”dijual” untuk umum, dilengkapi dengan panjang dan lebar jalan. Tulisan lainnya disebar di pohon pisang yang menyebut sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Palangka Raya.
Ketua RW 06 Jhon Saha mengatakan, aksi tersebut merupakan aksi spontan dan puncak kekesalahan warga kepada pemerintah karena sudah lima tahun jalan tersebut dibiarkan rusak. Apabila tak ditanggapi, ada kemungkinan warga akan mendatangi kantor wali kota.
”Ini puncak kekesalahan warga kepada pemerintah, khususnya pemerintah kota yang tidak ada perhatian sama sekali kepada Jalan Manjuhan dengan kondisi seperti ini. Harapan kami sederhana saja, pemkot berkomitmen memperbaiki jalan ini. Jangan selalu ditunda-tunda. Kalau sudah dianggarkan 2019 ini, segera direalisasikan,” ujarnya.
Saha menuturkan, perbaikan jalan harus segera dilakukan. Jangan sampai menimbulkan korban jiwa baru diperbaiki. ”Ini kondisinya sangat memperihatinkan. Akhir tahun kemarin kami sudah swadaya dengan menyewa alat berat milik pemkot, namun ternyata tak bertahan lama karena hujan. Di jalan ini warga sering jatuh,” katanya.
Menurut Saha, kerusakan jalan tersebut sudah banyak menimbulkan persoalan, sehingga pemerintah harus segara memperbaiki jalan sepanjang 1.500 meter itu. Apalagi di kawasan tersebut ada empat rukun tetangga dengan penghuni ratusan jiwa, ditambah jalan tersebut merupakan jalan induk yang setiap hari digunakan masyarakat.
”Ini menyangkut keselamatan. Kalau tak hati-hati, bisa jatuh dan kecelakaan. Kami juga sudah berulang kali mengusulkan ke musrenbang, tetapi hingga kini belum ada realiasasinya,” katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto mengatakan, proses pembangunan di Kota Palangka Raya hampir semua pengajuannya dari eksekutif. DPRD hanya menerima pengajuan secara kelembagaan dan porsinya tidak seberapa untuk memperjuangan.
”Jadi itu yang harus dipahami dari proses dulu. Dengan wali kota yang baru, kami sudah sepakat mulai 2019 ini konsentrasi ke insfrastruktur. Jadi, ya harus sabar. Anggaran yang ada terbatas, tapi sudah sepakat untuk insfrastruktur,” jelasnya.
Sigit meminta masyarakat bersabar dan memastikan pemerintah akan melakukan perbaikan infrastruktur, terutama jalan di seluruh kota.
Langsung Turun
Sementara itu, aksi masyarakat di Jalan Manjuhan tersebut langsung ditanggapi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin. Dia bersama jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya langsung turun ke lokasi. Setelah berbincang dengan masyarakat setempat, akhirnya disepakati puluhan pohon pisang yang ditanam dicabut kembali.
Fairid menegaskan, Jalan Manjuhan akan diperbaiki tahun ini menggunakan anggaran dari Pemprov Kalteng. Masyarakat diminta bersabar, karena perbaikan diperkirakan akan dilakukan pada Mei atau April.
”Untuk Jalan Manuhan ini, kami komunikasi dengan pemerintah provinsi untuk membenahinya. Di lokasi ini tidak masuk dalam APBD kota, tetapi masuk di APBD Perkim Kalteng. Jadi, tahun ini akan diperbaiki,” ujarnya.
Menurut Fairid, masalah infrastruktur akan menjadi fokus utama yang ditangani terlebih dahulu. ”Pokoknya mohon bersabar, karena kerusakan jalan di seluruh kota ini akan kami selesaikan dan perbaiki sebisanya untuk masyarakat. Jadi, warga tenang saja,” ujarnya.
Lebih lanjut Fairid mengatakan, kerusakan jalan tersebut merupakan pekerjaan bersama. Pemerintah tidak akan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Dia juga berharap jangan sampai ada informasi yang tidak benar. (daq/ign)