SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menetapkan Desa Terantang sebagai desa tangguh bencana. Nantinya desa yang berada di Kecamatan Seranau tersebut bisa mandiri dalam mengatasi bencana di wilayahnya tanpa tergantung penuh dari pemerintah kabupaten. Pembentukan desa tangguh bencana sekaligus sosialisasi pencegahan dini dan penanggulangan bencana dilaksanakan di Desa Terantang, Selasa (12/3).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur M. Yusuf dalam sambutannya mengatakan sebagai masyarakat yang tangguh bencana diharapkan mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak, melalu adaptasi. Masyarakat juga mampu mengelola dan menjaga struktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Dan jika terkena dampak bencana mereka akan dengan cepat bisa membangun kembali kehidupannya menjadi normal.
Dijelaskan dipilihnya Terantang sebagai pilot project desa tanggung dengan harapan masyarakat Terantang sudah siap dan tidak bergantung dengan pemerintah semata-mata. Namun, atas usaha masyarakat itu sendiri mampu mengatasi masalah bencana yang terjadi di daerahnya.
“Untuk itu ketangguhan masyarakatnya perlu ditingkatkan guna mengurangi kerentanan yang merupakan salah satu variabel terjadinya bencana,” ungkap M. Yusuf.
Ditambahkannya kesiapsiagaan terhadap bencana merupakan bagian dari keterampilan untuk kelangsungan hidup manusia, karena itu pengurangan risiko bencana (PRB) menjadi salah satu fokus relawan dan masyarakat.
“Relawan dan masyarakat harus dilatih dan diberdayakan untuk memahami tanda-tanda peringatan bencana dan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan mencegah bencana,” ucapnya.
Lewat kegiatan ini juga Yusuf berharap para peserta akan mengetahui dan memahami tahapan penanggulangan bencana baik, pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Sehingga diharapkan akan terwujud masyarakat dan relawan yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencan. (ton)