PALANGKA RAYA – Guna memperkuat jaringan dan saling bertukar informasi mengenai pengalaman di daerah masing-masing, Dinas Sosial Provinsi Kalteng mengumpulkan seribu relawan. Mereka mengikuti kegiatan Kemah Pemantapan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Kalimantan Tengah tahun 2019.
Kegiatan itu dibuka Kepala Dinas Sosial Kalteng Suhaemi, dihadiri Sekretaris Dinsos Kalteng sekaligus Ketua Panitia Budi Santoso serta perwakilan Dinas Sosial seluruh Kalteng. Tempat pelaksanannya di Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe.
Kepala Dinsos Kalteng Suhaemi mengatakan, acara tersebut dilaksanakan selama tiga hari. Di sana mereka memperkuat jaringan dan saling bertukar informasi mengenai pengalaman yang pernah dilakukan untuk masyarakat saat terjadi bencana alam di daerahnya masing-masing.
”Kegiatan ini untuk memperkuat jaringan sistem kerja yang sudah mereka lakukan selama ini. Selain itu, memperkuat ilmu yang mereka miliki dan menjadi ajang silaturahmi antarrelawan binaan Dinsos Kalteng untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat terjadi bencana," kata pria yang juga menjabat Plt Kadis PTSP Kalteng ini.
Suhaemi menjelaskan, seribu relawan yang tergabung dari berbagai organisasi, seperti Pelopor Perdamaian, Tagana, serta beberapa relawan lainnya, dikumpulkan di Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe.
”Kami memantapkan komitmen mereka. Sekalian refreshing dan tukar informasi terkait bencana. Juga bersinergi dengan Kalteng Berkah. Jumlah semuanya se-Kalteng 1.600 orang. Intinya, mereka ini sudah siap dalam penanganan bencana dan inilah pemantapannya,” pungkas Suhaemi.
Sementara itu, ketua panitia sekaligus Sekretaris Dinsos Kalteng Budi Santoso berharap, melalui kegiatan tersebut, niat Dinsos Kalteng dalam menambah ilmu para relawan dalam menangani permasalahan sosial di wilayahnya masing-masing bisa diterapkan dengan baik.
”Sehingga masyarakat merasa terbantu dengan keberadaan mereka yang sifatnya tidak pernah pamrih apabila membantu orang yang terkena bencana alam. Tujuan kemah pemantapan tersebut selain memperkuat jaringan, juga melakukan konsolidasi serta menyamakan persepsi sesama relawan meski berbeda organisasi,” ujarnya.
Budi menambahkan, kinerja dalam menjalankan tugasnya di lapangan sudah tidak lagi diragukan apabila terjadi bencana alam di daerahnya. ”Bahkan sewaktu-waktu mereka juga siap memberikan bantuan tenaga dan pikiran terdapat daerah kabupaten lain yang terkena bencana alam. Mereka siap,” pungkasnya. (daq/ign)