PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menerima investor dari Brunei Darrusalam yang siap berinvestasi di Kalteng. Pengusaha yang Multipro Resources SDN BHD asal Brunei yang tergabung di BIMP EAGA tersebut, menyediakan dana minimal sekitar 10 miliar Dollar atau Rp 145 triliun untuk berinvestasi di Kalteng.
Ketua Eksekutif Dewan BIMP-EAGA Brunei Darussalam, Pengiran Yura Kesteria PSN Haji MD Yusuf mengatakan, pihaknya siap berinvestasi di Kalteng. Bentuk investasi yang akan dilaksanakan di bidang perkebunan kelapa sawit, pertanian padi, dan jagung.
”Dana 10 miliar Dollar itu baru dasar dan bisa lebih dari itu. Kami belum tahu apa permintaan lain yang boleh berinvestasi," kata Yura, kemarin.
Yura menegaskan, pihaknya terbuka dengan bentuk investasi yang diajukan, baik terkait infrastruktur, listrik, sekolah, rumah sakit, pariwisata, dan lainnya. Namun, pihaknya tetap menunggu tawaran dari Pemprov Kalteng.
”Kami akan memulai investasi setelah ada kesepakatan atau MoU dengan pemerintah Indonesia. Namun, sebelum berinvestasi, kami terlebih dahulu mendatangkan tim teknis untuk menganalisa lokasi investasi," ujarnya.
Dia memastikan investasi yang dilakukan di Kalteng saling menguntungkan, mulai dari pihak kerajaan, Pemerintah Indonesia, daerah, dan masyarakat sekitar. ”Kehadiran kami bukan hanya dari pengusaha, tapi juga kerajaan Brunei Darrussalam. Jadi, investasi kami akan saling menguntungkan," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyambut baik kunjungan tersebut. Dia meminta investor hadir untuk menguntungkan daerah dan masyarakat.
”Kami menyambut baik dan semoga kerja sama ini dapat terjalin dengan baik. Ini bisa menguntungkan Kalteng," katanya.
BIMP EAGA merupakan sebuah inisiatif kerja sama antara empat negara ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Philipina. Kalteng merupakan salah satu wilayah Indonesia yang menjadi anggota BIMP EAGA. (arj/rm-99/ign)