BUNTOK – Ada-ada saja kelakuan empat pemuda di Buntok ini. Setelah pesta miras sampai mabuk, mereka mengamuk dan merusak pos satpam dan mobil milik PT MTU di simpang Desa Ugang Sayu, Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kamis (28/1), sekitar pukul 12.30 WIB.
Saking mabuknya, saat mereka ditangkap dan diamankan di kantor polisi, bukannya malu atau menyesal. Mereka justru tersenyum dan bergaya saat difoto layaknya model.
Perusakan pos satpam dan mobil tersebut, lantaran permintaan mereka yang ingin meminta minyak kepada satpam ditolak dengan tegas. Sehingga, keempat pemuda tersebut marah dan melakukan aksi pengerusakan tersebut.
Keempat pemuda tersangka pengerusakan pos security dan mobil milik PT MTU tersebut adalah Andre, Ebi, Lesto Rianto, Seftiano, yang merupakan warga Desa Ugang Sayu Kecamatan GBA Barsel.
Kapolres Barsel AKBP Sukron SIK melalui Kasat Reskrim AKP Ahmad Budi SIK kepada Radar Palangka, Jumat (29/1) membenarkan bahwa telah terjadi kasus pengerusakan pos security dan mobil milik PT MTU.
“Pengerusakan dilakukan oleh, keempat pemuda tanggung warga Desa Ugang Sayu dalam keadaan mabuk,” terangnya, Jumat (29/1).
Menurutnya, kejadian bermula saat keempat pelaku dalam keadaan mabuk datang menemui para security yang sedang berjaga. Dengan maksud, ingin meminta minyak solar. Namun permintaan keempat pemuda tersebut ditolak dengan tegas oleh para security. Karena permintaan mereka yang ingin meminta minyak ditolak, keempat pemuda tanggung tersebut menjadi marah.
“Secara anarkis, mereka melakukan pengerusakan pos security dan mobil. Padahal pos security dan mobil tersebut adalah milik PT MTU,” katanya.
Ditambahkan Ahmad, merasa tidak terima ulah keempat pemuda tersebut pihak security melaporkan kepada pihak yang berwajib. Pasalnya, ulah para pelaku sangat membahayakan.
Berdasarkan laporan tersebut, aparat polres barsel segera bergerak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung mengamankan keempat tersangka.
“Selanjutnya keempat pemuda mabuk itupun, digelandang di Mapolres Barsel untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka,” pungkas Ahmad. (dy/vin)