SAMPIT- Anggota DPRD Kotawaringin Timur Abdul Sahid meminta distribusi gas elpiji merata hingga wilayah pelosok. Ini menjadi tugas pemerintah daerah dan distributor elpiji di Kotim.
"Warga pelosok, utamanya yang ada di wilayah utara Kotawaringin Timur, sering kesulitan mendapat gas elpiji bersubsidi, hal itu terjadi karena kurang meratanya distribusi," katanya di Sampit.
Abdul Sahid berharap pemerintah daerah mengevaluasi distribusi gas elpiji subsidi tabung 3 kg. Diduga masih ada sejumlah agen dan pangkalan elpiji subsidi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur yang melakukan penyelewengan.
Saat dirinya melakukan reses perseorangan di wilayah daerah pemilihan (dapil) V yang meliputi Kecamatan, Parenggean, Antang Kalang, Tualan Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang, Mentaya Hulum banyak masyarakat yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji subsidi. Selain langka, harga elpiji subsidi melambung antara Rp30.000 - Rp38.000 per tabung.
"Kami berharap, pemerintah daerah beserta instansi terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan yang sudah lama dihadapi masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut Abdul Sahid mengatakan, masyarakat di wilayah pelosok juga mengusulkan agar pemerintah daerah segera membangun jaringan listrik ke sejumlah desa yang sampai saat ini masih gelap karena tidak adanya sambungan listrik dari PLN.
"Masyarakat ingin masalah listrik bisa diselesaikan dan pemerintah mencarikan solusi, seperti aliran listrik dari pihak perusahaan sawit di sekitar desa," ucapnya. (ang/yit)