SAMPIT – Ratusan personel kepolisian dikerahkan untuk bersiaga di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) wilayah hukum Kepolisian Resort Kotawaringin Timur (Polres Kotim).
Hal itu disampaikan Kapolres Kotim AKBP M Rommel SIK saat memimpin apel pergeseran pasukan pengamanan TPS dalam rangka Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di halaman Mapolres Kotim, Minggu (14/4) pagi.
Dalam arahannya, Rommel mengatakan bahwa apel pergeseran pasukan yang digelar berfokus pada pengamanan TPS saat hari H pencoblosan saat Pemilu nanti.
Sebab, pengamanan ekstra harus dilakukan guna menghindari hal-hal yang dianggap bisa mengganggu jalannya proses pemungutan suara.
"Segala kegiatan di TPS harus berjalan lancar. Sebab, hal tersebut menjadi tugas kami menciptakan kondisi yang kondusif agar masyrakat dapat menyalurkan hak suaranya dengan merasa nyaman. Bangun sinergitas dengan pihak terkait lainnya," terangnya.
Kepada personel yang terlibat pengamanan TPS, Rommel juga berpesan agar mengenali panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), kenali petugas keamanan lainnya, Linmas, TNI dan aparatur pemerintahan setempat.
”Minta nomor kontak mereka untuk memudahkan komunikasi bila ada permasalahan di lapangan,” pesan Kapolres kepada personel pengamanan TPS.
”Yang terpenting saat di lokasi penugasan, jaga sikap dan prilaku. Sebagai anggota Polri junjung tinggi netralitas dan laksanakan misi utama mengamankan dan mengawal pelaksanaan Pemilu 2019,” tambahnya.
Rommel mengatakan, pada hari H pemungutan suara, petugas yang melaksanakan pengamanan harus datang lebih awal untuk mengecek kesiapan di TPS dan berkoordinasi kembali untuk mengetahui kesiapan dan hambatan yang mungkin terjadi dengan KPPS.
”Lakukan koordinasi pengamanan dengan Linmas, TNI dan komponen pendukung lain di TPS,” katanya.
Rommel menyebutkan, ada 1.300 TPS tersebar di wilayah Kabupaten Kotim. Polres Kotim menerjunkan 378 personel.
”Ada 22 daerah yang rawan (gangguan), pola pengamanan akan berbeda,” ucapnya tanpa merinci tingkat kerawanannya. (sir/fm)