KUALA KURUN – Horlen (35) tak pernah mengira, orang yang pernah masuk ke kebunnya sebulan silam dan diminta pulang, Teddy (34), ternyata masih bertahan di kebun itu. Warga Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ini menemukan kerangka manusia yang masih utuh Jumat (28/1) malam lalu. Diduga kuat kerangka itu adalah Teddy.
Horlen mengaku pernah melihat korban berkeliaran di sekitar kebun miliknya. Kemudian, beberapa hari kemudian dia juga pernah mencium bau busuk di sekitar kebun yang diduga berasal dari jenazah Teddy. ”Saya pernah menyuruh korban untuk pulang, namun kemungkinan korban tidak pulang dan tetap tinggal di kebun tersebut,” katanya.
Horlen menemukan kerangka yang diduga Teddy itu saat ingin membersihkan kebunnya yang penuh rumput ilalang. Dia langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Gunung Mas. Temuan itu membuat geger warga di Kecamatan Tewah.
”Sekarang masih dalam penyilidikan dan kita akan menampung laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan keluarga,” kata Junaldi, Sabtu (30/1).
Menurut Junaldi, saat ditemukan, susunan tulang belulang itu masih utuh dan terdapat satu buah topi warna coklat serta celana pendek yang digunakan. Setelah dievakuasi ke Puskesmas Tewah, kerangka itu langsung divisum untuk diketahui waktu dan penyebab meninggalnya.
Terkait identitas kerangka tersebut, pihaknya masih belum bisa memastikan secara akurat. Namun, berdasarkan laporan dari keluarga yang merasa kehilangan keluarga, sudah ada satu yang melapor. Laporan itu masih dicek, apakah benar keluarganya yang hilang atau bukan.
”Kita masih belum bisa memastikan itu adalah korban yang dicari keluarga. Hanya saja, ada satu keluarga yang merasa kehilangan dan itu sudah dilaporkan ke ketua RT satu bulan lalu, setelah keluarga merasa kehilangan,” tuturnya.
Menurut Junaldi, dari ciri-ciri kerangka dan barang bukti di sekitar TKP, keluarga korban menyakini kerangka itu adalah keluarganya, Teddy. Pasalnya, ada ditemukan topi dan celana pendek yang dipakai korban. Teddy hilang sejak Desember lalu.
”Dari keluarga sudah menyakinkan bahwa itu memang keluarganya. Ini berdasarkan temuan topi dan celana pendek yang digunakannya sehari-hari. Keluarga pun sudah mencari ke mana-mana selama satu bulan terakhir, bahkan dengan menggunakan paranormal,” katanya.
Menurut mantan Kasat Binmas Polres Gumas ini, korban memang memiliki riwayat keterbelakangan mental dan mengidap penyakit epilepsi. ”Untuk indikasi bahwa korban ini dibunuh sangat tipis, karena korban selama ini tidak memiliki musuh,” katanya. (arm/ign)