SAMPIT- Orang awam saja tidak akan mudah untuk menyelesaikan pendidikan magister, terlebih sembari menjalani pekerjaan. Apalagi untuk seorang bupati, tantangan membagi waktu antara mengejar pendidikan di Strata 2 dan memimpin daerah sangat dirasakan Bupati Kotim Supian Hadi (SHD). Bahkan dirinya sempat menunda jadwal wisuda karena kesibukan tersebut.
”Saya seharusnya Desember 2018 lalu sudah wisuda, tapi karena sedikit halangan maka baru April 2019 ini saya wisuda. Jadi membagi waktu antara kuliah dengan pekerjaan sebagai bupati ini, sangat luar biasa perjuangannya," ungkap Supian, Minggu (28/4) kemarin.
Dirinya sengaja mengambil jurusan S2 Ekonomi Pembangunan yang berbeda dengan latar belakang S1 Ilmu Komunikasi yang telah disandangnya. Menurutnya bidang ekonomi sangat penting untuknya saat ini memimpin daerah. Untuk itu ia serius menggeluti bidang ekonomi, sehingga dapat membangun Kalteng khususnya Kotim, agar lebih berkembang lagi di bidang ekonomi.
”Kedua, latar pendidikan yang saya ambil sangat bermanfaat untuk pekerjaan saya, komunikasi dan ekonomi, tentunya sangat berkaitan," tambahnya.
Supian mengakui, selama menempuh pendidikan di Universitas Palangka Raya (UPR), ia sangat ekstra membagi waktunya. Waktu sangat menjadi tantangan, sebab saat ia harus masuk kuliah, saat itu juga ada tugas pekerjaan yang diharuskan ia menghadirinya.
”Saya harus mengatur waktu saya sebaik mungkin, terkadang pulang kuliah pada sore hari. Malam harinya saya langsung pulang ke Sampit untuk menghadiri kegiatan," pungkasnya.
Sementara itu, dengan titel S2 yang baru diraihnya itu, Supian juga ingin menginspirasi generasi muda di Kotim, minimal berangkat dari anak-anaknya dulu. ”Sebab saya tetap ingin mendapatkan ilmu yang lebih tinggi, meskipun di usia saat ini," tandasnya.(dc/gus)