PALANGKARAYA – Ratusan calon anggota legislatif (caleg) yang gagal dalam Pemilu 2019 disinyalir legawa menerima kekalahannya. Pasalnya, Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Palangka Raya yang sebelumnya siap menerima pasien caleg yang depresi karena hasil pemilu tak sesuai harapan, tak mendapat seorang pun pasien dari para politikus tersebut.
Plh Kepala RSJ Kalawa Atei Palangka Raya Suyuti Syamsul mengatakan, sejak pemilihan, pencoblosan, hingga berakhirnya penghitungan suara, tidak ada caleg yang melakukan pengobatan maupun konsultasi ke RSJ Kalawa Atei. Kondisi demikian berbeda dengan caleg di sejumlah daerah lain, yang rata-rata melakukan pengobatan psikologis karena depresi kalah pemilu.
Berdasarkan catatan, kata Suyuti, pengobatan maupun konseling di RSJ Kalawa Atei baik salama pemilu hingga perhitungan suara tidak ada peningkatan, bahkan berkurang. ”Kami selalu siap melayani pasien, apa pun latar belakangnya. Kami berdoa saja, tidak ada caleg sampai depresi atau sampai dirawat,” katanya, Kamis (9/5).
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng ini menambahkan, kondisi RSJ Kalawa Atei sedang sepi dan banyak ruangan untuk menampung pasien baru. Bahkan, beberapa ruangan yang diperuntukkan bagi pasien gangguan jiwa kosong.
”Kami punya tempat tidur sebanyak 60 dan hanya terisi 20-30 pasien. Pasien itu tidak ada yang latar belakangnya caleg,” katanya.
Suyuti menegaskan, selalu siap menampung dan mengobati pasien, baik dari masyarakat maupun akibat pemilu. ”Kami sudah siapkan psikiater, dokter kejiwaan ada tiga dan banyak perawat terlatih untuk melayani penanganan secara medis. Pokoknya siap untuk melakukan penanganan terbaik, terutama soal kejiwaan,” ujarnya.
Suyuti menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan rumah sakit jiwa di Kalimantan Selatan terkait pasien dari Kalteng. Namun, juga tak ada informasi caleg pasien stres karena pemilu.
Lebih lanjut Suyuti mengatakan, caleg yang sulit tidur berhari-hari, sebaiknya segera melakukan konsultasi. Apalagi sudah merasa gelisah dan berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain, misalnya mengamuk atau halusinasi, agar segera berkonsultasi supaya secepatnya bisa ditangani dengan baik. (daq/ign)