Banyak cara meraih pahala di bulan suci Ramadan. Komunitas Sedakah Seribu Sehari (S3) di Kuala Pembuang, misalnya, setiap hari menyiapkan makanan gratis untuk warga yang membutuhkan selama bulan puasa.
HENDRI EDITIA, Kuala Pembuang
Mengingat masa lalu. Begitulah yang diungkap sejumlah anggota Komunitas S3 di Kuala Pembuang jika memasuki bulan Ramadan. Masa lalu itu, yakni menghabiskan momen bulan suci Ramadan tanpa keluarga.
Hal itu mendasari para anggota Komunitas S3 menyiapkan makanan gratis untuk warga yang membutuhkan selama Ramadan. Rini, anggota Komunitas S3 mengatakan, kegiatan sosial itu sudah mereka lakukan sejak awal Ramadan dan terus berlanjut hingga kini.
Ide mendirikan komunitas, lanjutnya, merupakan pengalaman pribadi. Jauh dari keluarga setiap Ramadan, biasanya membuat anak rantau kewalahan, terutama menyiapkan makanan untuk berbuka.
Dia menuturkan, Komunitas S3 Seruyan berdiri sejak 3 tahun silam. Kegiatan bakti sosial itu telah dilakukan sejak komunitas tersebut terbentuk. Awalnya, kegiatan sosial hanya sekadar berbagi ifhtar kepada 30 kaum duafa/fakir miskin.
Namun, karena dari tahun ke tahun warga yang jadi sasaran kegiatan komunitas tersebut telah meninggal dunia sebanyak 10 orang dan hanya menyisakan 20 orang, muncul ide untuk mendirikan stand/camp khusus untuk agenda bakti sosial tersebut.
”Kami langsung rembukan kenapa kami tidak dirikan standar saja untuk Ramadan kali ini. Biar lebih banyak juga sasaran yang bisa dicapai dan akhirnya teman-teman setuju," ujarnya.
”Inspirasinya dari riwayat hidup. Saya pernah jauh dari orang tua waktu bulan Ramadan dan sering sahur serta buka puasa hanya pakai air putih saja. Saya tidak mau ada orang lain yang merasakan hal itu. Saya selalu sedih kalau teringat hal itu," tambahnya sambil meneteskan ai mata.
Dia bersama anggota komunitas lalu berinisiatif melakukan bakti sosial tersebut dan saling berbagi dengan sesama. Awalnya hanya ada satu donatur yang membantu biaya modal agenda tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak hamba Allah yang mengulurkan tangannya turut serta memberikan sumbangan.
”Awalnya mau pakai biaya sendiri. Alhamdulillah, semakin ke sini ada saja rezekinya. Ada yang menyumbangkan kue, kurma, uang, dan lain sebagainya. Mereka tidak mau disebutkan namanya," ujarnya.
Dia menuturkan, setiap hari, Komunitas S3 bisa membagikan sekitar 100-200 paket makanan dan takjil, tergantung besarnya donasi yang masuk. ”Awalnya hanya 60 paket, terus berlanjut 70, 80, dan pernah sampai 200 paket, tidak menentu memang, tergantung jumlah donasi yang masuk. Setiap hari selalu habis dibagikan di stand. Selain itu, ada 20 kaum duafa yang sudah lanjut usia dan tidak bisa mengambil, kami antarkan ke rumahnya," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, makanan yang dibagikan merupakan hasil masakan sendiri. Kecuali takjil yang merupakan sumbangan dari donatur, seperti kue dan kurma.
Rini berharap dengan adanya bakti sosial itu tidak ada lagi orang yang merasakan hal sama dengan yang dia rasakan, yakni hanya berbuka dan sahur menggunakan air putih saja.
”Ini jadi motivasi sendiri bagi saya. Kenapa kita tidak berbagi dengan sesama? Saya tidak ingin ada orang yang merasakan hal sama dengan saya. Untuk Lebaran ini pun kami sudah ada agenda untuk membagikan paket sembako gratis kepada fakir miskin dan sampai saat ini sudah ada 20 paket," tandasnya. (***/ign)