PALANGKA RAYA –Keberadaan Pelabuhan Penyeberangan Bahaur di Kabupaten Pulang Pisau menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk mudik ke Pulau Jawa, selain Pelabuhan Kumai dan Sampit.
Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah (Kalteng) Syahrani mengatakan, mudik melalui Pelabuhan Bahaur ini menjadi salah satu pilihan masyarakat karena tingkat kepadatan penumpangnya lebih sedikit jika dibandingkan yang ada di Pelabuhan Sampit dan Pelabuhan Kumai.
”Pemudik pun merasa lebih nyaman karena tidak terlalu padat jika dibandingkan dengan pelabuhan lain. Artinya mereka tidak perlu berdesak-desakan saat mengantre memasuki kapal, sebab jumlah penumpangnya tidaklah terlalu banyak,” katanya.
Syahrani juga mengatakan, harga tiket kapal di Pelabuhan Bahaur ini tebilang cukup dan bahkan sangat murah karena sudah mendapat subsidi dari pemerintah. Pada tahun ini angkutan laut di pelabuhan tersebut mendapatkan subsidi dari pemerintah pusat sekitar Rp 13 miliar. Dengan subsidi tersebut, harga per tiket paling murah dibandrol Rp 116 ribu.
”Kami perkirakan warga yang ingin mudik pada Lebaran tahun 2019 ini, khususnya menggunakan kapal laut dapat terangkut semua. Apalagi ada penambahan jumlah kunjungan kapal dan program mudik gratis,” ucapnya.
Syahrani menambahkan, peningkatan penumpang kemungkinan akan terjadi di Pelabuhan Bahaur ini. Pasalnya Kapal Muatan Penumpang (KMP) Drajat yang melayani pelayaran Bahaur menuju Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ataupun sebaliknya, dipastikan tetap melayani jalur tersebut setelah beberapa waktu lalu sempat akan dialihkan.
”Namun hal itu (pengalihan rute, Red) batal karena Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau mengajukan keberatan, dengan menyurati Kementerian Perhubungan RI secara langsung,” tandasnya. (sho/gus)