PALANGKA RAYA – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menilai sektor pendidikan yang menjadi indikator terdepan dalam memajukan daerah harus terus menjadi prioritas dalam segi penganggaran.
Anggota Komisi C Duwel Rawing menyebutkan, saat ini banyak sekolah memerlukan pembenahan fasilitas, khususnya yang sangat berhubungan dengan proses belajar mengajar. Dirinya menyarankan agar sarana dan prasarana tersebut selalu mendapat peningkatan setiap tahunnya.
“Harus ada update setiap tahun, agar para siswa tidak ketinggalan dalam pelaksanaan pendidikan. Contohkan seperti SMK, yang notabene berkecimpung dengan berbagai peralatan penunjang,” katanya, Kamis (20/6)
Politisi PDIP ini mengakui bahwa pihaknya sering menerima keluhan mengenai kekurangan fasilitas untuk praktik. Hal semacam ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah, agar tidak berlarut-larut.
“Apalagi teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan di setiap tahunnya. Kalau fasilitas yang digunakan hanya itu-itu saja, jelas belum optimal untuk meningkatkan mutu pendidikan,” ucapnya.
Dengan sarana dan prasaran yang memadai, secara tidak langsung pemerintah memotivasi siswa untuk lebih maju. Tentunya yang mutakhir dan tidak tertinggal, dengan perkembangan zaman saat ini. Proses belajar yang terjadi, tentunya juga beriringan dengan kemajuan era.
Menyangkut itu dirinya sepakat dengan adanya peningkatan teknologi, di kalangan tenaga pengajar. Salah satu hal yang menjadi keinginan bersama, adalah pengadaan satu komputer satu guru. Diharapkan program ini dapat terlaksana sepenuhnya di Kalteng untu menunjang pendidikan di provinsi ini.
Penyediaan sarana itupun tidak terkecuali bagi tenaga pendidik, mulai dari SD hingga SMA. Ditambahkannya fasilitas itu, tidak hanya diberikan begitu saja. Akan tetapi dilaksanakan juga pelatihan khusus, untuk lebih memahami dan mendalami secara maksimal.
“Konsep ini mencegah dan menghindari adanya guru yang gaptek, mengingat sekarang tuntutan di bidang pendidikan ini sangat besar dan harus ditunjang dengan peningkatan pengetahuan dan sumber daya manusia (SDM),” pungkasnya. (sho/yit)