SAMPIT-- Kontingen Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hanya menduduki peringkat kedelapan dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2019 di Palangka Raya, belum lama tadi. Hasil tersebut jauh dari harapan, bahkan dari capaian di tahun sebelumnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor menegaskan, evaluasi akan dilakukan per cabang olah raga tradisional dan kegiatan kesenian lainnya. Sehingga akan diketahui lemahnya dimana, dan akan diperbaiki supaya lebih baik lagi. Tujuannya agar kontingen Kotim di tahun mendatang memiliki kemampuan yang mumpuni dan dapat meraih kembali prestasi.
”Dukungan dana untuk pembinaan juga akan dievaluasi. Apakah selama ini dengan dana pembinaan yang ada, sudah cukup untuk membina para peserta. Sebab setiap latihan dan mengikuti lomba pasti memerlukan anggaran," paparnya, Senin (24/6).
Halikin mengakui, capain kali ini sangat jauh dari harapan, untuk itu sangat perlu perhatian. Sebab, banyak cabang lomba yang ada di FBIM yang dapat menjadi peluang Kotim untuk meraih prestasi. Termasuk lomba-lomba olah raga lokal yang seharusnya sangat dikuasai, para atlet lokal Kotim.
”Untuk itu diharapkan instansi terkait sebagai teknis pelaksana segera mengevaluasi, dimana letak kekurangan para kotingen Kotim," tegasnya.
Halikin menambahkan, kegiata lomba olah raga dan seni lokal seharusnya terus dikembangkan serta dilestarikan, selain itu para atletnya harus dikaderisasi secara terus menerus. Sebab, melalui festival budaya ini salah satu cara untuk melestarikan budaya dan olah raga khas Kalteng , untuk dapat terus diketahui para generasi muda.
”Harus segera diperbaiki, dan saya ingin tahun depan ada perbaikan dan peningkatan prestasi. Hasil kali ini menjadi pelajaran untuk Kotim, agar mempersiapkan tim lebih baik lagi," pungkasnya. (dc/gus)