Aktivitas sekolah kembali berdenyut. Bagi orang tua yang anaknya tahun ini masuk sekolah, mereka berjuang agar sang anak bisa cepat beradaptasi di lingkungan yang benar-benar baru bagi si buah hati.

YUNI PRATIWI, Sampit

Pagi-pagi sekali, Rissa (29), sudah bersiap. Bersama anaknya, Jeany Aulia Ridha (6,5), mereka tiba di SDN 6 MB Hulu sekitar pukul 06.00 WIB, Senin (15/7). Hal itu dilakukan Rissa agar anaknya mendapat kursi terdepan.

Namun, ternyata dia kalah cepat dan gesit dibanding orang tua lainnya. Anak perempuannya hanya dapat duduk di bangku urutan ketiga. Selain memilih tempat duduk, alasan Rissa mengantar hingga rela menunggu hingga jam pulang di kantin, khawatir anaknya takut dan tak bisa mencari teman di hari pertama sekolah.

”Di SD teman baru semua. Jadi belum terbiasa sama lingkungan baru,” tuturnya.

Rissa yang rumahnya tak jauh dari sekolah tersebut mengatakan, dia akan menunggu anaknya selama jam sekolah selama tiga hari berturut-turut. ”Kalau untuk antar-jemput. belum berani melepas sendiri,” tuturnya.

Rissa mengaku siaga antar-jemput anaknya karena banyaknya kendaraan yang lalu lalang di depan sekolah. ”Banyak anak yang belum mengerti,” ujarnya, seraya menambahkan, dia juga berpesan pada anaknya agar tidak pulang sebelum dia menjemput.

Kepala SDN 6 MB Hulu Sajuri mengatakan, di hari pertama masuk, seluruh peserta didik dikumpulkan di halaman sekolah. Pihak sekolah memberikan pengarahan dan penjelasan terkait bangku atau tempat duduk siswa.

Menurutnya, banyak orang tua yang ingin anaknya duduk di bangku paling depan, sehingga pihak sekolah merasa perlu memberikan penjelasan bahwa tempat duduk para siswa berganti secara periodik. Karena itu, orang tua tidak perlu khawatir apabila saat awal masuk anaknya tidak dapat bangku di posisi paling depan.

”Secara periodik tempat duduk akan di-rolling,” ujarnya, seraya menyebut peserta didik baru SDN 6 MB Hulu kurang lebih sebanyak 60 murid dengan dua rombongan belajar.

Menurut Sajuri jumlah pengantar hari pertama masuk membeludak hingga halaman sekolah. Sebab, trotoar masih dalam perbaikan. Kegiatan belajar mengajar baru efektif pada Kamis nanti, setelah kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) selama tiga hari.

Terpisah, Kepsek SDN 4 Ketapang Suharti mengatakan, hari pertama di tahun ajaran baru 2019/2020 tidak ada upacara bendera. Hanya apel dengan memberikan pengumuman dan pengarahan kepada peserta didik, khususnya peserta didik baru.

”Selain itu, kami juga mengenalkan wali kelas masing-masing. Sebab, ada pergantian wali kelas saat kenaikan kelas,” katanya.

Lebih lanjut Suharti mengatakan, ada 63  peserta didik baru yang terdiri atas dua rombel, yakni kelas 1A dan 1B. Para murid baru langsung memilih tempat duduk didampingi orang tuanya, namun tidak sampai terjadi rebutan bangku.

”Untuk hari pertama sampai ke tiga, saya hargai pengorbanan orang tua yang mengantar anaknya pagi-pagi sekali,” katanya.

Suharti mengaku salut dan senang melihat orang tua yang antusias memasukkan anaknya ke sekolah. ”Dengan senang hati semua orang tua mematuhi tata tertib yang kami sampaikan dan jadwal kegiatan MPLS yang sudah kami persiapkan,” ujarnya.

Menurutnya, peserta didik mengikuti kegiatan MPLS selama tiga hari, sehingga belum efektif untuk kegiatan belajar mengajar. ”Tapi tadi ada saja siswa minta belajar. Mereka tanya kapan menulisnya, kapan membacanya,” tutur Suharti.

Setelah MPLS, pihak sekolah akan mengatur tempat duduk peserta didik baru. Murid yang perawakannya kecil, bisa duduk di depan dan yang tinggi di belakang. ”Kasihan kalau yang kecil terhalangi yang besar,” katanya. (***/ign)