SAMPIT - Kabupaten Kotawaringin patut berbangga atas pencapaian Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kotim yang berhasil meraih piagam penghargaan peringkat I dalam mengikuti kompetisi inovasi pascadiklat kepemimpinan (Sinopadik) alumni pendidikan dan pelatihan tingkat III tahun 2019. Penghargaan tersebut diserahkan pada puncak peringatan HUT Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang ke-62, Selasa (6/8).
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Sarana dan Utilitas Umum Cok Orda Putra Legawa mengatakan, keberhasilan memperoleh predikat terbaik Nasional dalam kategori I dilakukan melalui rangkaian panjang setelah mengikuti Diklatpim III angkatan XI tahun 2017 lalu.
Awal keikutsertaan pada kompetisi SINOPADIK 2019 ini dimulai pada seleksi tahap 1 pada tanggal 28 Mei 2019 di BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah dan kemudian dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap 2 yang diselenggaraakn di BPSDM Provinsi Kalteng yang diikuti oleh 12 peserta mewakili kabupaten/kota termasuk Provinsi Kalteng pada tanggal 29 Juli 2019.
”Setelah itu saya dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap 3 untuk tingkat nasional di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 2019 dan pada tanggal 2 Agustus diumumkan bahwa saya dinyatakan menjadi peserta terbaik 1 untuk lomba Sinopadik pascadiklatpim III tahun 2019 dan hari ini penyerahan piagamnya,” ujar lelaki yang akrab disapa Coky ini.
Dirinya membuat proyek perubahan dengan judul pembuatan aplikasi data base penerangan jalan umum menggunakan sistem informasi geograsis (Si Terang Masif) di Kabupaten Kotim.
Lebih lanjut dikatakannya, dasarnya mengambil judul tersebut dilatarbelakangi fakta di Disperkim Kotim yang saat itu belum tersedia data dan informasi tentan penerangan jalan umum (PJU) yang dapat menyajikan data secara cepat, tepat, akurat dan ter update sebagai bagian dari decision support system (sistem pengambilan keputusan)
“Saat itu data masih disajikan dalam bentuk manual, belum ada database PJU, belum terintegrasi serta tata kelola aset PJU yang masih belum baik sehingga diperlukan suatu pemecahan masalah (problem solving),” ujar Coky yang hari ini menghadiri undangan dari LAN Awards, Selasa (6/8).
Melalui “Si Terang Masif” diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada tersebut sehingga diperoleh pengelolaan data base PJU yang terintegrasi dengan layanan SMS center aduan gangguan PJU untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
“Si Terang Masif ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat untuk efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan tata kelola aset PJU yang lebih baik sebagai bagian dari pelaksanaan Good Governance,” ujarnya.
Lebih lanjut, Coky menjelaskan inovasi tersebut lebih menekankan pada prinsip low cost but high output yakni dengan penggunaan anggaran seminimal mungkin tetapi dengan manfaat yang besar.
Atas dasar tersebut, Coky mengatakan inovasi tersebut juga telah mendapat dukungan dari Pemkab Kotim pada tahun 2018 lalu melalui pengadaan satu unit mobil crane untuk pemeliharaan PJU dan taman.
“Pada tahun 2019 ini juga kami juga mendapat penambahan empat orang tenaga honorer untuk teknisi PJU yang diusulkan dan disetujui oleh Sekda Kotim. Sehingga tenaga teknis ini dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat dengan cepat dan lebih baik lagi,” ujarnya.
Dirinya berharap melalui inovasi ini ke depan bisa mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan anggaran dan mulai beralih ke penggunaan lampu hemat energi untuk efisiensi anggaran tagihan rekening listrik di Kabupaten Kotim, sehingga terjadi pemerataan pembangunan melalui ketersediaan layanan jaringan PJU untuk mewujudkan Kotim Terang.
“Kita ketahui sebagian besar PJU di Kotim menggunakan lampu konvensional yang kurang ramah lingkungan dan kurang hemat energi. Apabila bisa dilakukan efisiensi, dapat dialihkan untuk daerah yang masih belum tersentuh keberadaan PJU,” tandasnya. (hgn/yit)