PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan penambahan anggaran untuk kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berdasarkan keperluan di lapangan. Hal ini menyusul perpanjangan status siaga darurat karhutla sampai dengan 30 Oktober nanti.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri menyebutkan, penambahan anggaran tersebut akan dilakukan berdasarkan kondisi di lapangan, khususnya yang menyangkut kinerja daripada satuan tugas (satgas) karhutla.
“Tergantung usulan daripada satgas yang berada di lapangan. Kalau memang diperlukan (penambahan anggaran, Red) tentu akan kita evaluasi untuk melihat kebutuhan yang diberikan. Tentu inikan kaitannya dengan upaya pencegahan,” katanya kemarin.
Pemerintah sendiri memiliki anggaran cadangan sekitar Rp 20 miliar, yang nantinya bisa dikucurkan untuk berbagai kegiatan pencegahan di lapangan. Namun untuk sekarang ini, anggaran yang sebelumnya dikucurkan masih mencukupi untuk pelaksanaan pencegahan karhutla.
“Ya, penambahan itukan tergantung dari usulan. Kalau memang diperlukan, tentunya akan ditambah karena masih ada stok dana kita,” ucapnya.
Ia mengatakan, pemerintah melalui jajaran terkaitnya memang terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah karhutla tidak semakin meluas. Dengan jumlah personel satgas yang tersebar di kabupaten dan kota, Sekda mengklaim pencegahan karhutla sudah terkendali.
Hanya saja tim yang ada di lapangan kerap kali menghadapi masalah, dimana titik api sering kali jauh di tengah hutan atau lahan. Sehingga hal ini tentu membuat kendala tersendiri bagi tim untuk melakukan upaya pemadaman.
“Memang tidak sedikit lokasi kebakaran ini yang berada jauh dari jalan. Ini membuat kendala bagi tim darat, namun demikian dengan adanya helicopter water bombing, setidaknya bisa membantu upaya pemadaman,” ucapnya.
Sementara ini wilayah Kota Palangka Raya menjadi salah satu daerah yang perhatian serius dalam upaya pencegahan karhutla. Hal ini dikarenakan ibu kota provinsi ini cukup besar terdampak karhutla, sehingga upaya pencegahan diperkuat.
“Untuk di sekitar Kota Palangka Raya ini, menjadi perhatian serius karena di sini tertinggi di Kalteng (terdampak karhutla, Red). Maka dari itu, pemerintah juga meminta bantuan masyarakat,” pungkasnya. (sho)