SAMPIT – Belum dimulainya tahapan Pilkada 2020 dimanfaatkan bakal calon independen, Jhon Krisli, untuk terus bergerak menggalang dukungan. Mantan Ketua DPRD Kotim itu mengaku sudah mendapat banyak dukungan dari akar rumput. Bahkan, banyak relawan yang secara spontan bergabung menghimpun dukungan dan KTP.
Jhon mengatakan, dukungan masyarakat itu tak hanya dari daerah perkotaan, tetapi juga dari pelosok. Bahkan, tim pendukung bergerak sendiri di lapangan untuk menghimpun dukungan dan KTP masyarakat. Di Sampit, relawan JK sudah membangun posko pemenangan di beberapa titik.
”Semua itu terjadi karena memang ada dukungan dan kesamaan dari relawan yang menginginkan putra daerah maju dalam Pilkada 2020 ini,” kata Jhon.
Saat ini, lanjut Jhon, tim dan relawan masih bergerak di lapangan. Tim itu menyebar di semua kecamatan. Dia mengklaim rata-rata warga pelosok sudah mulai menyatakan dukungan politiknya dan mendorongnya maju melalui jalur perseorangan.
Meski demikian, Jhon mengaku belum memastikan akan maju melalui jalur independen atau menggunakan perahu partai politik. Pasalnya, petunjuk teknis pelaksanaan pencalonan belum ada.
”Karena tahapan belum mulai, kami belum putuskan apakah plan A atau plan B. Nanti kami lihat saat sudah memasuki tahapan,” kata Jhon.
Mengenai wakilnya, Jhon mengatakan, banyak yang mengajukan nama untuk jadi pasangannya. ”Ada sejumlah nama, tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua partai, hingga birokrat. Tapi nanti akan diputuskan oleh tim yang mana pasangan ideal dan mampu mengakomodir semua segmentasi masyarakat Kotim,” kata Jhon.
Sejak purna tugas di DPRD Kotim, selain aktif di dunia usaha yang digelutinya, Jhon juga masih kerap bersilaturahmi ke pelosok. Diam-diam dia menjaring aspirasi politik terkait figur yang diinginkan masyarakat setelah kepemimpinan Supian Hadi-Taufiq Mukri berakhir.
Selain Jhon, ada sejumlah nama yang akan maju melalui jalur perseorangan, yakni Yoyo Sugeng Triyogo. Informasinya, Yoyo juga tengah gencar menghimpun dukungan. Bahkan, pengusaha sukses itu kabarnya sudah mendirikan posko relawan.
Mengulang Suksesi
Sementara itu, politikus muda Ferry Khaidir menyatakan keseriusannya bertarung dalam Pilkada Kotim tahun depan. Bahkan, dia sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai besar di Kotim untuk mengusungnya sebagai bakal calon bupati. Dia optimistis bisa mengulang sejarah sukses Supian Hadi sebagai bupati muda di Kotim.
”Kaum muda sangat diberikan tempat di Kotim. Terbukti Bupati Kotim Supian Hadi terpilih dua periode memimpin Kotim. Pemimpin muda diberikan kesempatan memajukan daerah, termasuk saya anak muda yang berharap hal tersebut terulang lagi,” katanya.
Politikus berusia 25 tahun yang juga putra Bupati Seruyan Yulhaidir ini mengaku sudah mulai mengatur strategi dan pengenalan. Hal itu dinilai perlu dilakukan karena namanya belum begitu dikenal masyarakat Kotim, meski dia tinggal lama di Bumi Habaring Hurung.
”Kotim ini bukan tempat baru. Saya pernah bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri Sampit, sehingga saya yakin mampu bersaing di Kotim,” ujarnya.
Karier politiknya Ferry Khaidir patut diperhitungkan. Pasalnya, meski masih baru, dia sudah membuktikan elektabilitasnya dengan terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Kalteng periode 2019-2024.
Mengenai pasangannya dalam pilkada nanti, Ferry belum bisa mengutarakan. Dia hanya kembali memastikan beberapa partai besar yang memiliki kursi di DPRD Kotim sudah mulai berkomunikasi dengannya. Bahkan, ada dari kalangan birokrat dan ulama yang bersedia menjadi wakilnya.
”Karena saya kader partai, saya juga akan berkomunikasi dengan partai terkait partai pengusung dan wakil saya nantinya,” ujar kader PDIP ini.
Mulai Dibahas
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim mulai membahas persiapan anggaran Pilkada 2020 bersama Pemkab Kotim. Hal itu dilakukan setelah Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota selesai diundangkan.
Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, setelah PKPU tentang TPJ Pilkada 2020 selesai diundangkan dan ditetapkan Ketua KPU RI 5 Agustus 2019 lalu, pihaknya akan membuat pedoman teknis berdasarkan aturan PKPU Nomor 15 Tahun 2019.
”PKPU tentang TPJ sudah ditetapkan. Setelah itu kami akan membuat pedoman teknis berkaitan dengan Pilkada 2020 di KPU kabupaten yang acuannya berdasarkan PKPU Nomor 15 Tahun 2019,” ujar Siti Fathonah, Selasa (27/8).
Meskipun penyelenggaraan Pilkada 2020 masih lama, yakni tanggal 23 September 2020, sesuai kegiatan dan jadwal, pihaknya sudah mulai mempersiapkan pembahasan perencanaan program dan anggaran yang akan dikoordinasikan bersama Pemkab Kotim dalam waktu dekat ini.
”Untuk anggaran KPU Kotim sudah diusulkan sebesar Rp 36,5 miliar, tetapi karena ada beberapa hal baru, kami rencananya akan berkoordinasi lebih lanjut ke pemda untuk membahas persiapan anggaran,” ujarnya.
Dia berharap perencanaan program dan anggaran bisa terlaksana sesuai jadwal di PKPU Nomor 15 Tahun 2019. ”Batas akhir penyelesaian di tanggal 30 September 2019. Kami harapkan ini bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Jangan sampai tahapan sudah mulai, tetapi anggaran belum disiapkan,” katanya.
Setelah tahapan itu, tambahnya, dilanjutkan dengan penyusunan dan penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah yang dijadwalkan paling lambat dilaksanakan 1 Oktober 2019.
”Setelah penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah diserahkan, selanjutnya dilakukan pengelolaan program dan anggarannya yang dilaksanakan selama tiga bulan setelah pengusulan pengesahan pengangkatan,” tandasnya. (ang/dc/ang/hgn/ign)
