SAMPIT- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mewacanakan penanganan kebersihan lingkungan di Kota Sampit, akan dilakukan oleh pihak swasta atau pihak ketiga di luar pemerintah. Cara ini dinilai untuk mempermudah evaluasi, dan agar berjalan lebih profesional.
Bupati Kotim Supian Hadi menjelaskan, saat ini pengelolaan kebersihan dalam kota sudah cukup baik. Namun diinginkannya ada pengelolaan yang lebih profesional lagi. Baik dari penanggungjawabnya dan para pekerja kebersihannya. Sebab diakuinya, selama ini di beberapa ruas jalan, masih ada yang belum maksimal dibersihkan.
"Saya saat ada di Kotim, hampir setiap hari jalan di pagi hari. Saya mengecek masalah apa yang ada di dalam kota. Terkadang saya meliat petugas kebersihan yang belum terlalu maksimal dalam hal membersihkan lingkungan kota," ungkapnya.
Supian melanjutkan, apabila penanganan kebersihan nantinya dilakukan pihak ketiga, tentunya akan ada yang mengontrol setiap hari. Kemudian jika memang ada yang kurang bersih dan tidak terpelihara, maka Pemkab akan mengevaluasi pihak ketiganya. Menurutnya juga, jika memang pekerjaannya tidak sesuai dengan harapan, maka akan dilakukan penggatian terhadap pihak ketiga yang bekerjasama dengan Pemkab dalam hal kebersihan.
"Terlebih menjelang penilaian Adipura tahun ini, diharapkan tim kebersihan lebih maksimal lagi dalam melakukan pembersihan ruas jalan dan tanaman yang ada di dalam kota," tegasnya.
Supian Hadi juga mengakui, bahwa selama ini ada ruas jalan yang hanya di sapu, dan sampahnya hanya dipinggirkan dari tengah jalan, dan dibiarkan menumpuk dipinggir jalan. Seharusnya, sampah itu segera dikumpulkan untuk diangkut dan dibuang. Terlebih jangan sampai ada petugas kebersihan yang membuang sampah ke sungai atau drainase.
”Jadi nantinya tenaga kebersihan tidak lagi menjadi tenaga kontrak daerah seperti saat ini, tetapi akan dikelola oleh pihak ketiga. Saat ini masih sebatas wacana, dan masih dibahas terkait teknisnya. Jika memungkinkan di tahun 2020 akan diterapkan," pungkasnya. (dc/gus)