SAMPIT – Kendati syarat maju melalui jalur independen cukup berat, bakal calon bupati Kotim yang berniat maju melalui jalur itu tetap optimistis bisa berlaga di arena Pilkada Kotim 2020 mendatang. Syarat dukungan berupa KTP elektronik masyarakat optimistis bisa dipenuhi.
Hal itu ditegaskan bakal calon Bupati Kotim Yoyo Sugeng Triyogo. Dia bahkan optimistis bisa mengumpulkan dukungan sebanyak 30 ribu KTP-el untuk memenuhi persyaratan apabila dilakukan verifikasi faktual.
”Alhamdulillah. Kalau syarat aturan KPU minimal 50 persen keterwakilan dari seluruh kecamatan yang ada di Kotim. Maka, kami sudah ada di semua kecamatan atau 100 persen keterwakilan dukungan. Walaupun masih jauh dan semakin berat aturannya, insya Allah jalan terus dan istiqomah,” kata Yoyo.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada tahun 2020, syarat dukungan bagi bakal calon perseorangan dengan menyertakan surat pernyataan dukungan dan fotokopi KTP-el. Format itu penting untuk keperluan syarat dukungan calon.
”Insya Allah dengan sistem yang kami punya tidak akan ada dukungan yang ganda dan kami akan ikuti sesuai formatnya,” kata Yoyo.
Yoyo menuturkan, apabila aturan KPU berkaitan dengan syarat dukungan bagi calon perseorangan sekitar 24 ribu KTP-el, maka dia menargetkan lebih banyak lagi.
”Kalau jumlah DPT pada pemilu terakhir sebanyak 274.189, maka saat ini dukungan kami baru terkumpul 7.850 KTP-el, tetapi target kami 30 ribu KTP. Artinya, posisi kami sekarang baru 26,16 persen dari target,” ujarnya.
Terpisah, Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengatakan, pihaknya akan melaksanakan sosialisasi berkaitan persyaratan untuk maju melalui jalur perorangan. Hal tersebut dilakukan agar bakal calon dapat memahami sesuai aturan perundang-undangan.
”Untuk penyerahan syarat dukungan jalur perorangan disyaratkan melampirkan syarat dukungan berupa KTP-el dan harus dibuktikan dengan adanya fotokopi dan formulir dukungan. Untuk lebih lanjutnya, setelah kegiatan di Jakarta, kami rencananya akan menggelar sosialisasi untuk membahas syarat maju untuk jalur perseorangan,” katanya.
Sementara itu, semakin beratnya syarat jalur independen membuat bakal calon gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya berpikir ulang maju. Melalui akun Facebook-nya ”Ismail”, Habib mengatakan, dengan adanya PKPU 16/2019, dengan format dukungan satu KTP satu materai bertanda tangan, membuat langkahnya kian berat maju melalui jalur itu.
”Harus kembali ke daerah lagi untuk minta tanda tangan dari para pendukung. Terkumpul sudah hampir 200 ribu, dan sekitar 75 ribu lagi,” tulisnya seraya menambahkan, dia memang ingin maju, namun tak terlalu bernafsu.
Kades Mencalon
Kepala Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Aswinnur, memastikan diri akan turut meramaikan bursa Pilkada Kotim. Dia mengaku mantap maju melalui jalur independen.
”Mantapkan tujuan menuju Kotim aman, sejahtera, dan unggul,” ujarnya kepada Radar Sampit, Senin (23/9).
Aswin mengaku telah berkonsultasi dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotim Siti Fathonah. ”Demi memajukan Bumi Habaring Hurung ke depannya, walaupun kami bersusah payah mengumpulkan fotokopi KTP, tetap kami jalani,” kata pria kelahiran 3 Agustus 1971 ini.
Menurutnya, sebanyak 24 ribu KTP telah terkumpul. KTP itu dukungan masyarakat dari 168 desa di 17 kecamatan di Kotim. Dia juga tengah menyiapkan berbagai rencana untuk memenuhi persyaratan sesuai yang diminta KPU.
”Semoga langkah kami diberikan jalan yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa,” kata ayah dari lima orang anak ini.
Mengenai ramainya kabar yang menyebut dia akan berpasangan dengan Suprianti Rambat, Aswin mengatakan, semuanya masih berproses. ”Ini sambil jalan saja. Saya juga masih melengkapi persyaratan dulu,” katanya.
Selain jalur independen, Aswin tak menutup peluang maju menggunakan perahu parpol. Ada beberapa partai yang masih dalam penjajakan. Selain itu, beberapa calon dari partai dan birokrat juga sudah bertemu, membahas kemungkinan berdampingan dalam pilkada nanti. ”Tapi itu masih rahasia,” katanya.
Aswin mengungkapkan, niatnya maju karena insting yang kuat dan permintaan masyarakat yang antusias mendorongnya maju. Selain itu, ingin mencetak sejarah baru, bahwa kades juga bisa maju mencalonkan diri dalam pilkada untuk pembangunan Kotim.
Wilayah yang diyakini akan memberikan dukungan padanya, yakni Samuda wilayah Selatan, daerah kelahirannya. Aswin juga optimistis meraih dukungan dari rekannya sesama kades di wilayah utara Kotim. (hgn/yn/ign)
