SAMPIT – Upacara Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober 2019 dilaksanakan di halaman kantor Bupati Kotim. Pemkab Kotim bersama instansi vertikal, aparat kemanan, jajaran SOPD, ASN, dan pelajar tingkat SMA mengikuti upacara dengan penuh khidmat.
Dandim 1015 Sampit Letkol Czi Akhmad Safari yang bertindak sebagai inspektur upacara, memaknai momen tersebut sebagai pengingat jasa pahwalan yang sudah gugur demi mempertahankan dasar negara Republik Indonesia.
Akhmad Safari mengatakan, tujuh pahlawan revolusi yang gugur puluhan tahun silam telah membela Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ada kelompok yang ingin mengganti pancasila dengan ideologi lain.
”Saya mengharapkan generasi muda bisa menjaga nilai-nilai Pancasila dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Dia mengharapkan hal tersebut tidak hanya dilakukan pemuda saja, melainkan oleh seluruh masyarakat, sehingga dengan adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila bisa membuat masyarakat mengerti persatuan dan kesatuan.
”Masyarakat harus memahami Bhineka Tunggal Ika bangsa Indonesia yang mana merupakan negara yang heterogen, dengan berbagai macam suku dan bahasa. Akan tetapi, kita semua adalah satu dari Sabang sampai Merauke, kita adalah NKRI,” tegasnya.
Terkait kemungkinan hadirnya kelompok radikal di Kotim yang dianggap dapat memecah keutuhan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat, Safari mengatakan telah memonitornya.
”Masyarakat saya rasa mengerti akan kehadiran kelompok radikal yang ingin mengganti dasar negara kita, pancasila. Masyarakat sebaiknya segera melaporkan, tentu pihak keamanan akan merespons,” tegasnya.
Apabila ada kelompok radikal yang mempunyai pandangan berbeda dengan ideologi negara, masyarakat diminta melapor kepada aparat TNI atau polisi. Masyarakat perlu memiliki perhatian dan tingkat kesadaran yang tinggi berkaitan dengan hal itu. (yn/ign)