SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Rabu, 09 Oktober 2019 10:05
Ini Dia..Wanita Pertama Pimpinan Fakultas di UPR
AKTIF : Sosilawaty, Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Palangka Raya di ruang kerjanya.(HARI SOSILO//RADAR PALANGKA )

PALANGKA RAYA- Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Palangka Raya (UPR) sudah menetapkan dekan terpilih untuk memimpin fakultas tersebut selama 4 tahun ke depan. Dari tiga bakal calon Dekan Faperta yang telah diuji panelis, yakni Bambang S Lautt,  Evi Veronika, dan Sosilawati.

Sebayak tujuh  panelis yang  ditunjuk dengan latar belakang guru besar atau profesor untuk menguji gagasan, program kerja dan visi misinya mereka. Hasilnya, telah diputuskan Sosilawati sebagai dekan terpilih untuk menggantikan dekan yang terdahulu Cakra Birawa, melalui rapat senat.

Dekan Faferta UPR yang baru Sosilawaty mengungkapkan, ia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan sebagai Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Palangka Raya (UPR). Ia pun berkomitmen mencetak lulusan yang berkualitas dan siap kerja.

”Meski baru dilantik pada 2 oktober lalu, maka  saya menargetkan persoalan kualitas lulusan Faperta bakal membaik selama masa kepemimpinan empat tahun ke depan,” ucapnya, Selasa (8/10).

Menurut Sosilawaty, dengan menjalin kerja sama, menjadi salah satu pilihan tepat untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Faperta UPR. Bukan saja dengan kemampua memimpin fakultas yang terbagi empat jurusan itu, namun ide-ide cemerlang untuk pembaharuan pun menjadi kebijakan paling dinanti.

Ia menyebutkan, sesuai dengan visi misi rektor UPR Andrie Elia Embang, pihaknya akan mendirikan satu jurusan baru yakni jurusan tentang tata kelola perkebunan sawit. Selain itu, beberapa program studi tambahan bakal dijalankan dalam waktu dekat.

"Saya yakini, dengan target serta visi empat tahun ked epan, lulusan Faperta menjadi lulusan yang berkualitas dan siap bekerja. Kami tidak mau, ada lulusan yang menganggur. Maka itu kami jalankan kerja sama dengan pihak perusahaan untuk memberikan pelatihan kerja yang instens kepada mahasiswa," paparnya.

Sosilawaty juga menyebutkan, setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya, akan diberikan surat pendamping ijazah. Surat tersebut berisi keterangan keahlian mahasiswa bersangkutan sebagai bahan pertimbangan ketika melamar suatu pekerjaan.

"Itu salah satu permintaan rektor. Jadi suratnya ditandatangani langsung oleh rektor. Fungsinya supaya mahasiswa yang mempunyai keterampilan setelah mengikuti pelatihan kerja di berbagai perusahaan, dapat menjadikan itu salah satu bahan yang dapat diajukan saat mencari kerja," imbuhnya.

Selain persoalan tersebut, ia juga menjamin jajaran birokrasi baik dosen hingga pegawai akademik bersih dari segala persoalan hukum. Selama ini kata dia, tidak pernah ada kasus yang membawa nama dosen ataupun pegawai Faperta.

"Saya jamin bersih. Karena kalau ada yang mau main-main, dia akan malu sendiri. Yang lain tidak akan mau diam, pasti dikomentari, dimarahi. Bahkan bisa saja dilaporkan kalau ada perbuatan yang tidak-tidak," tegas Sosilawaty.

Wanita asli Dayak ini menambahkan, mahasiswa Faperta sering kali terlambat lulus. Namun lanjutnya, hal ini disebabkan akibat kemalasan mahasiswa itu sendiri. Bukan karena ada yang memperlambat.

"Saya pikir memang mahasiswa saja yang lambat. Mungkin kurang rajin, kalau dosen yang memperlambat saya pastikan tidak ada. Karena kalau ada yang dengan sengaja, tentu rektor akan turun tangan. Contohnya banyak saja mahasiswa kita yang rajin, dia lulus dengan cepat dan cumlaude," pungkasnya.(sos/gus)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers