SAMPIT – Sebuah truk bermuatan dengan nomor polisi H 1622 LW, terperosok saat melintas di Jalan S Parman (depan Museum Kayu Sampit), Kamis (24/10). Kecelakaan tunggal itu membuat pipa PDAM jebol.
Informasinya, truk bermuatan muatan kayu itu memiliki bobot sekitar 27 ton. Kayu dibawa dari samekto sekitar pukul 01.00 WIB melintasi jalan tersebut untuk dibawa menuju pelabuhan untuk dikirim ke Jawa.
Agus, sopir truk nahas itu mengaku baru pertama kali ke Sampit, sehingga tidak mengetahui betul jalanan Sampit yang aman untuk dilintasi kendaraan berat. Saat melintas jalan tersebut, lanjutnya, ada pengendara sepeda motor berbelok tajam ke tengah jalan dengan kecepatan tinggi. Menghindari kecelakaan, dia membanting setir ke pinggir jalan.
”Mungkin karena struktur jalan yang tidak kokoh, akhirnya sebelah ban truk terperosok ke dalam galian pipa PDAM,” katanya.
Dari keterangan warga setempat, tidak hanya satu kali ini saja truk muatan terperosok dalam galian pipa PDAM. ”Sudah beberapa kali hal semcam ini terjadi. Sempat ada juga saat parkir terperosok dan ada juga saat melintas terperosok. Sepertinya memang jalannya yang tidak kokoh,” kata Supiana, Ketua RT setempat.
Sementara itu, indikasi adanya adanya aktivitas pengiriman kayu lokal ke luar daerah secara besar-besaran sudah terbukti beberapa waktu lalu. Tiga truk fuso angkut kayu dari berbagai jenis diamankan.
Namun pengamanan itu bukan tindakan murni yang langsung dilakukan kepolisian. Sejumlah kasus itu berawal dari kegelisahan masyarakat melihat adanya indikasi pengiriman kayu gelap keluar daerah. Di sisi lain, untuk pemenuhan kayu lokal masyarakat terus berteriak kesulitan dan harganya melambung tinggi. Karena itulah berani melakukan penangkapan, kemudian diserahkan ke aparat penegak hukum.
Sebagai contoh, satu truk fuso yang memuat kayu ilegal yang siap dikirim ke Jawa di Jalan Pramuka, Sampit, pengungkapannya berawal dari temuan mantan Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli dan mantan Ketua Komisi III Rimbun. Kasus itu langsung ditindaklanjuti dengan mengamankan truk fuso bernomor polisi BK 8486 DE yang bermuatan kayu masak atau kayu olahan berbagai macam ukuran sekitar 29 meter kubik.
Pasokan Air Macet
Sementara itu, rusaknya pipa PDAM menimbulkan genangan air di daerah tersebut karena derasnya air yang keluar. Hal itu berimbas pada pasokan air ke pelanggan.
Direktur PDAM Tirta Mentaya Sampit Firdaus Herman Ranggan mengatakan, ratusan pelanggan PDAM terimbas kecelakaan tersebut. ”Pelanggan dari Jalan S Parman sampai arah Pelabuhan Sampit, distribusi airnya terpaksa kami hentikan selama masa perbaikan,” ujarnya.
Menurut Firdaus, pipa induk berdiameter 8 inn terpaksa harus diganti dengan biaya yang tidak sedikit. ”Mau tidak mau harus diganti, apalagi ganti pipa itu biayanya tidak sedikit. Dari pagi petugas kami sampai mendekati magrib melakukan perbaikan,” ujarnya.
Dikatakannya, penyaluran distribusi air PDAM ke pelanggan sempat macet karena perbaikan. Namun, sejak tadi malam distribusi air sudah lancar. ”Seharian petugas kami lakukan perbaikan, supaya distribusi pelanggan bisa lancar kembali. Malam ini distribusi air sudah berjalan normal,” tandasnya. (dia/ang/hgn/ign)
