SAMPIT – Tiga pentolan Partai Golkar di Kabupaten Kotawaringin Timur bakal bersaing sengit merebut perahu partai tersebut. Muhammad Arsyad, kader Golkar yang baru terpilih sebagai anggota DPRD Kotim dalam pemilu legislatif tahun ini, ikut memanaskan persaingan di internal beringin.

Arsyad resmi mendaftarkan diri ke DPD Partai Golkar di Jalan Tambun Bungai, Selasa (29/10). Di internal partainya, Arsyad akan bersaing dengan Supriadi dan Zam’an yang lebih dulu mendeklarasikan diri maju dalam pilkada.

Pendaftaran Arsyad dikawal sejumlah kader dan pengurus penting di DPD Golkar Kotim.  Arsyad merupakan orang penting di partai tersebut. Dia menjabat Wakil Ketua DPD Golkar Kalteng. Selain itu, politikus berlatar belakang jurnalis itu juga dia dipercaya sebagai koordinator wilayah Partai Golkar untuk Kotim dan Seruyan.

Dukungan internal Golkar untuk Arsyad tidak bisa dianggap enteng. Pasalnya, arus bawah pengurus partai menginginkan Arsyad diusung Golkar.

Arsyad mengaku sudah melakukan sejumlah komunikasi politik. Bahkan hingga ke petinggi partai politik lainnya. Hal itu membuat dia optimistis bakal lolos ikut Pilkada Kotim 2020. Namun, dia enggan mengungkap partai mana saja yang sudah didekatinya.

Edy Sabarudin, mewakili DPD Golkar Kotim mengatakan, ada sebelas pendaftar di Golkar . Tiga di antaranya merupakan kader internal. Semua orang yang mendaftar memiliki peluang yang sama menggunakan perahu politik itu.

”Yang jelas Partai Golkar menginginkan sosok yang diusung nanti menang. Itu target kami, Partai Golkar,” tegasnya.

Tim penjaringan Partai Golkar Jony Abdi mengatakan, proses penjaringan melalui pendaftaran akan diakhiri hari ini. Tersisa satu bakal calon yang belum mengembalikan formulir. Kabarnya, sosok yang mendaftar itu merupakan pengusaha ternama dari kabupaten lain.

”Besok kabarnya ada satu pendaftar lagi yang katanya orang Sampit, tetapi pengusaha di kabupaten lain,” kata dia.

Abdi juga menyinggung pencalonan Muhammad Arsyad. Menurutnya, Arsyad merupakan salah satu kader terbaik Golkar yang juga memiliki kans menggunakan perahu Golkar.

Arsyad mengaku baru mendaftar ke Golkar. Namun, tidak menutup kemungkinan akan mendaftar ke partai lain. ”Terkait komunikasi politik, sudah ada pembicaraan dengan kawan-kawan, termasuk sejumlah petinggi partai. Sudah ada bayangan dengan partai apa nantinya berkoalisi," ucapnya.

Arsyad paham betul apabila nantinya dia positif maju sebagai calon akan konsekuensinya . Dia siap menanggalkan jabatannya sebagai anggota DPRD Kotim yang belum genap setahun dijabatnya.

Arsyad menuturkan, memiliki mimpi besar membangun Kotim. Dia ingin menjadikan Kotim sebagai gerbang ekonomi dan itu sejalan dengan cita-cita lama para pendahulu sebelumnya. Sektor pelabuhan, kehutanan, dan pertanian, akan jadi pondasi ekonomi daerah tanpa mengabaikan pembangunan di daerah pelosok yang selama ini terkesan dianaktirikan.

”Selain itu kami ingin jadi lokomotif pembangunan dan Kotim adalah kabupaten yang maju di Kalimantan Tengah," tegasnya.

Dia melanjutkan,  fasilitas seperti pelabuhan hingga bandara akan dibangun lebih baik lagi. Termasuk sumber daya manusia yang lebih kompeten dan berkualitas. ”Kami juga menginginkan Kotim sebagai pusat perindustrian dan akan memangkas kebijakan  birokrasi yang kami anggap selama ini menyulitkan masyarakat dan pengusaha," tandasnya.

Adanya persaingan di internal Golkar sebelumnya juga sudah disadari Supriadi. Ketua DPD Golkar Kotim itu menegaskan, semua kader Golkar punya hak untuk mencalonkan diri. Namun, hal itu akan ditentukan nantinya melalui penjaringan yang dilakukan partai.

”Silakan saja kader lainnya mendaftar. Tapi, nanti akan ada seleksi untuk menentukan siapa yang direkomendasikan partai,” kata Supriadi, beberapa waktu lalu.

Kader Golkar lainnya, Zam’an, optimistis bakal meraih rekomendasi. Dia berniat menggagas Kotim dengan beberapa hal, yaitu maju, aman, normatif, agamais, dan berdiri sendiri.

”Karena dari saya entrepreneur, selalu bisa membaca peluang, namun tidak lupa untuk menganalisisnya dalam perencanaan sebelum bertindak. Potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di Kotim melimpah, hanya perlu sentuhan kebijakan untuk tumbuhnya UMKM dan ekonomi kreatif," ujarnya, baru-baru ini. (ang/ign)