SAMPIT – Suhu politik di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kian memanas. Setelah Wakil Bupati Kotim Taufiq Mukri memberikan pernyataannya, giliran Halikinnor yang kembali memastikan diri bakal ikut bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Kotim pada Pilkada 2020.

Seolah menjawab pernyataan Taufiq Mukri yang mengaku sudah cukup sabar, Halikinnor yang masih menjabat Sekda Kotim menegaskan siap menerima tantangan dan memenangkan Pilkada Kotim 2020.

Sosok yang dijuluki pria seribu jalan keluar oleh Bupati Kotim Supian Hadi ini mengaku telah mendaftarkan diri ke sejumlah partai politik (parpol). Meski bukan kader parpol, Halikinnor optimistis mendapatkan rekomendasi parpol.

”Setelah menyerap aspirasi dari banyak pihak, termasuk tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, saya memastikan diri siap maju dan bertarung pada Pilkada 2020. Saya siap melanjutkan pembangunan di Kotim agar ke depan bisa lebih baik lagi dan masyarakatnya juga lebih sejahtera,” kata Halikinnor di hadapan sejumlah wartawan, Senin (6/1).

Halikinnor menuturkan, tidak akan ada yang bisa menghalangi niatnya untuk mewujudkan aspirasi masyarakat mengikuti dan memenangkan Pilkada Kotim. ”Saya pasti maju dan saya mencalonkan diri bukan karena memenuhi aspirasi dari banyak kalangan saja. Tapi, karena saya juga ingin membangun Kotim jadi lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Menurut Halikin, Kotim saat ini sudah cukup maju dengan berbagai pembangunan yang sudah berjalan. Dia siap melanjutkan estafet kepemimpinan Supian Hadi-Taufiq Mukri. Arah pembangunan di Bumi Habaring Hurung dinilai sudah tepat, terutama menyiapkan wisata sebagai sumber pemasukan daerah ke depannya.

Halikin menambahkan, pengembangan pariwisata bisa memberikan banyak efek bagi daerah, terutama tingkat kesejahteraan masyarakat. Apabila destinasi wisata Kotim kian andal, masyarakat bisa memanfaatkan itu sebagai peluang untuk meningkatkan perekonomian. Apalagi pembangunan nasional juga salah satunya menitikberatkan pada pengembangan pariwisata.

Rekam jejak Halikin selama ini boleh dibilang sangat cemerlang. Dia juga dikenal akrab dengan semua kalangan sampai ke akar rumput. Pengalamannya bertugas di beberapa kecamatan juga jadi modal penting, sehingga dia memahami karakter pembangunan dan masyarakat di masing-masing daerah.

Dalam pernyataan sebelumnya, Halikinnor mengaku terpanggil mengikuti pilkada karena ingin menduduki kursi bupati, sehingga memiliki kewenangan lebih besar untuk membangun daerah dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Karena itulah dia siap menjalani konsekuensi mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil apabila partai politik mendaftarkan hingga Komisi Pemilihan Umum menetapkannya sebagai calon bupati, meski masa tugasnya sebagai pegawai negeri masih tersisa empat tahun lagi.

Meski dia memiliki jabatan tertinggi di kalangan pegawai negeri sipil, Halikinnor menuturkan, masih ada keterbatasan dalam membuat kebijakan. Wewenang lebih besar untuk menentukan arah kebijakan pembangunan baru bisa diperoleh apabila menduduki jabatan sebagai bupati.

Sebagai pejabat yang dipercaya sebagai Ketua Tim Anggaran Pemkab Kotim, Halikinnor cukup paham kondisi pemerintahan, potensi daerah, kendala, dan langkah yang bisa menjadi solusi.

Pengalaman itulah yang membuatnya merasa yakin bisa membawa pembangunan yang lebih maju lagi. Untuk itu pula dia bertarung di pilkada dengan harapan mendapat rekomendasi partai politik dan mendapat kepercayaan masyarakat Kotawaringin Timur.

”Banyak yang harus kita benahi dan itu bisa kita lakukan bersama agar lebih baik. Soal bakal calon wakil bupati, itu sangat erat dengan partai politik pengusung. Nanti pertimbangan partai politik yang akan saya ikuti karena kita bertarung itu harus menang," ujar Halikinnor. (ang/ign)