PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran memastikan, pembangunan menara PT Bank Kalteng dengan 17 lantai dimulai tahun depan. Jika ini bisa terpenuhi, maka akhir tahun 2022 fisik gedung bertingkat tersebut sudah terlihat.
Sugianto menyebutkan, gedung bertingkat tersebut akan menjadi wajah dan ikon baru ibu kota provinsi, karena rencananya letak pembangunannya berada tidak jauh dari Bundara Besar, yang menjadi pusat kota.
“Rencananya kemarin tahap awal pembangunan di 2020 ini, namun sekarang keadaan tidak memungkinkan. Paling tidak 2021 mulai tahapan pembangunannya. Paling tidak satu tahun sudah selesai, sehingga akhir 2022 sudah ada wajah baru disitu,” katanya.
Nantinya semua perusahaan yang beroperasional di Kalteng diharuskan berkantor di gedung tersebut. Hal ini merupakan bagian langkah pengelolaan sekaligus agar gedung tersebut kondisinya tidak terkesan mati suri.
“Sebetulnya sama saja dengan gedung Batang Garing, cuma untuk menara PT Bank Kalteng ini nanti akan dikelola lebih baik. Yang pasti gedung ini nanti akan ditonjolkan kearifankan lokalnya, yang menggambarkan ciri khas daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri menjelaskan, pembangunan gedung tersebut akan dilakukan Bank Kalteng melalui anak perusahaannya. Sedangkan pemerintah provinsi dalam hal ini hanya memberikan penyertaan modal kepada pihak bank daerah untuk melaksanakan pembangunan.
“Masalah pembiayaan itu di mereka (Bank Kalteng, Red). Kalau penyertaan modal dari pemerintah itu untuk globalnya saja,” ucapnya.
Penyertaan modal tersebut bertujuan untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang meminta pemerintah memenuhi ketentuan modal minimal sebagai bank umum sebesar Rp 3 triliun sampai dengan 2024.
“Saat ini masih berada pada angka Rp 1,5 triliun, jadi harus ada peningkatan lagi yang diberi kesempatan sampai 2024. Tentunya jatah mengejar angka ini dibagi sesuai porsi saham. Saat ini Pemprov Kalteng ada di 40 persen dan sisanya di kabupaten dan kota,” katanya.
Salah satu yang menjadi rencana bisnis PT Bank Kalteng terhadap pengembangan kedepan, yakni dengan membangun gedung 17 lantai, yang saat ini sudah didesain. Sehingga antara pemerintah, PT Bank Kalteng serta pihak terkait lainya belum membicarakan soal anggaran.
“Persetujuan penyertaan modal beberapa waktu lalu bukan soal anggaran. Persetujuan itu hanya karena lokasi pembangunannya direncanakan berada di gedung KONI dan Dispora Kalteng. Jadi, untuk pelaksanaannya tetap akan diperhatikan,” pungkasnya. (sho/dc)