SAMPIT-Dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, telah menggelar pameran budaya dan kearifan lokal. Kegiatan ini bekerja sama dengan Museum Balanga Palangka Raya, Anjungan Sampit dan beberapa sekolah yang ada di Kotim, pada 25 - 27 Agustus 2020 di Museum Kayu Sampit.
Kepala Disbudpar Kotim Fajrurrahman mengatakan, tujuan digelarnya kegiatan pameran budaya dan kearifan lokal bertujuan untuk untuk menyediakan ruang ekspresi bagi keragaman budaya daerah dan mendorong interaksi untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif.
"Kegiatan ini juga untuk melindungi dan mengembangkan nilai ekspresi serta praktik kebudayaan tradisional untuk memperkaya kebudayaan daerah," ucapnya.
Menurutnya, saat ini minat terhadap kebudayaan daerah dan kearifan lokal perlu ditumbuhkembangkan, sehingga jangan sampai generasi muda Kotim tidak mengetahui seni budaya di daerah asalnya. Berbagai benda peninggalan sejarah tempo dulu ditampilkan pada pameran itu.
Fajrur juga menjelaskan, pameran Budaya dan Kearifan Lokal yang digelar di Museum Kayu Sampit juga menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Pengunjung yang hadir terlebih dahulu dicek suhu tubuh oleh petugas yang berjaga. Selain itu juga disediakan hand sanitizer, serta pengunjung juga wajib menggunakan masker.
"Alhamdulillah masyarakat khususnya generasi muda cukup antusias dengan pameran ini," tambahnya.
Fajrur menambahkan, saat digelarnya pameran, dalam satu hari kunjungan bisa mencapai 50 orang pengunjung. Jumlah kunjungan ini pun dibatasi, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Selain itu,rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Kotim ini merupakan komitmen Disbudpar dalam upaya pengembangan kebudayaan daerah, selain juga merupakan kegiatan untuk menunjang keikutsertaan Kotim dalam Pekan Kebudayaan Nasional di DKI Jakarta pada 1-7 Oktober mendatang. (yn/gus)