SAMPIT – Peserta Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur semakin gamblang. Beberapa partai politik sudah menyerahkan surat rekomendasi pencalonan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memberikan memberikan form model B1.KWK kepada pasangan Suprianti-Muhammad Arsyad. Sementara Partai Demokrat memberikan dukungan kepada pasangan Halikinnor-Irawati.  

Dari semua pasangan bakal calon bupati yang mencuat, baru pasangan Halikinnor-Irawatie yang sudah mendapat dukungan kursi DPRD melebihi batas minimal. Halikinnor-Irawatie disokong koalisi PDIP-Demokrat-Perindo dengan total 13 kursi.  

Rekomendasi dari Demokrat langsung diserahkan oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis 27 Agustus 2020.

"Hari ini kami menerima kandidat yang akan mengikuti Pilkada di Kabupaten Kotawaringin Timur, besar harapan kita semua kepada Halikinnor sebagai bakal calon bupati berpasangan dengan Irawati bisa sukses memenangkan Pilkada Kotawaringin Timur. Bisa menjadi pemimpin yang amanah adil dan sejahtera di Kotawaringin Timur itu adalah harapan kita bersama," kata Agus.

Rekomendasi kepada Halikinnor langsung disampaikan di hadapan Sekretaris DPD Partai Demokrat Junaidi sebagaimana jadwal penyerahan rekomendasi DPP Demokrat untuk peserta Pilkada di Kalteng.  

"Dengan itu saya menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah periode 2020-2025 kepada Bapak Halikinnor dan Ibu Irawati," tegas Agus.

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Kotim Parimus menegaskan pihaknya sepakat untuk mengusung Halikinnor-Irawatie di Pilkada Kotim. Demokrat dalam memutuskan rekomendasi itu melalui pertimbangan dan perhitungan panjang, meski sebelumnya  Demokrat sempat merapat ke HM Jhon Krisli.  

”Ya itu sudah menjadi keputusan partai, keputusan bersama yang mana sebagai kader kami wajib dan harus mengamankan kebijakan partai,” kata Parimus.

Parimus mengakui tidak ada masalah koalisi dengan PDI Perjuangan, meski sebelumnya santer disebut koalisi itu sulit terjadi. “Tapi ini koalisi terjadi dari tingkat pusat sampai ke daerah, jadi kita di daerah pasti ikut perintah pusat,” kata Parimus.

Di sisi lain, Parimus dan Halikinnor memang terkenal dekat secara kedinasan, politik, dan pribadi. Apalagi keduanya mulai berkawan  sejak Halikinnor menjabat sebagai staf di Kecamatan Kotabesi dan Parimus kala itu sebagai kepala desa di Sebabi.  

Sebelumnya, pasangan Halikinnor-Irawati sudah mengantongi 7 kursi setelah diusung oleh PDIP dan kini ditambah lagi 5 kursi Demokrat sehingga syarat minimal 8 kursi sudah melebihi, untuk maju sebagai calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Kotim.

Sementara itu PKB juga menerbitkan rekomendasi atas nama Suprianti-Muhammad Arsyad. Keduanya dipasangkan dan disokong  koalisi PKB dan Gerindra. Gerindra pun merestui Suprianti- Arsyad untuk berpasangan sehingga harus mengubah rekomendasi yang sebelumnya untuk pasangan Suprianti-Sanidin.  

”Gerindra besok rekomendasinya diterbitkan juga,” kata Juliansyah, Sekretaris DPC Gerindra Kotim.

Begitu juga dengan pasangan Taufiq-Supriadi. Perahu keduanya sudah lengkap yakni Golkar-NasDem. NasDem menerbitkan rekomendasi untuk keduanya kemarin (27/8).

”Alhamdulillah lengkap 10 kursi sudah,” kata Jhony Abdi  salah satu tim pemenangan Taufiq-Supriadi.

Sejauh ini yang belum memastikan sikap yakni Hanura dan PKS. Meski sama-sama satu kursi, namun keduanya bisa menjadi kunci untuk meloloskan Muhammad Rudini-Samsudin yang sementara ini diusung koalisi PAN dengan kekuatan enam kursi DPRD. Pasangan ini masih kekurangan dua kursi dewan untuk mendaftar ke KPU. (ang/yit)