SAMPIT— Cuaca ekstrem dan abnormal di mana kondisi musim kemarau, namun hujan menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terendam banjir, sejak 7 September dilaporkan banjir mulai merendam Kecamatan Antang Kalang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusuf menyebut, sebagian masyarakat tradisional wilayah utara yang bermukim dibantaran sungai secara turun temurun sejak jaman dulu, menjadikan sungai sebagai sarana transportasi utama dan sumber mata pencaharian.
"Perubahan pembangunan jalan darat transportasi darat menyebabkan masyarakat meninggalkan jalur sungai, sehingga sungai jadi dangkal dan kotor menyebabkan luapan air menutupi permukaan saat hujan dengan debit air besar," kata Yusuf.
Penyebab lain yakni eksploitasi hutan, menyebabkan berkurangnya hutan penyimpan dan penahan air didataran tinggi utara sehingga ketika turun hujan langsung mengalir ke sungai - sungai.
Status tanggap darurat banjir telah ditetapkan sejak 7 - 28 September 2020, ada enam kecamatan yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Telaga Antang, Bukit Santuai, Antang Kalang dan Kotabesi, mencakup 45 desa, dengan ketinggian rata - rata 40 cm - 2,5 meter.
Disebutkan BPBD Kotim telah melakukan berbagai upaya dalam penanggulangan banjir di wilayah - wilayah tersebut, seperti melakukan pemantauan laporan banjir dan ketinggian banjir pada patok banjir dari kecamatan rawan banjir.
Survey lapangan banjir kepada petugas pos lapangan dan pos bantu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) disemua kecamatan yang bertugas, juga memantau kondisi banjir di daerah terdampak.
"Membentuk jejaring komunikasi banjir ke semua camat, Kepala desa (Kades), petugas kesehatan diseluruh wilayah melalui telekomunikasi udara, setiap hari juga memantau informasi terkini kondisi banjir di wilayah rawan banjir, mendirikan tenda posko evakuasi banjir," terangnya.
Upaya lain yang telah dilakukan yakni memberikan bantuan berupa bantuan logistik kepada 4.270 Kepala Keluarga (KK), yang bersumber dari dana darurat atau Belanja Tidak Terduga (BTT) melalui BPBD dan Dinas Sosial Kotim, yang telah diserahkan secara simbolis kepada camat wilayah terdampak banjir oleh Bupati Kotim Supian Hadi di halaman kantor Bupati Kotim, Senin (28/9). (yn/dc)